CIREBON, RAKCER.ID – Tahun 2025 membawa angin yang cukup kencang bagi kalangan kelas menengah. Harga kebutuhan melonjak, pendapatan stagnan, dan tekanan gaya hidup terus menari di depan mata. Makan enak makin mahal, cicilan makin banyak, tapi gaji segitu-segitu saja. Kalau kamu merasakan hal yang sama, berarti kamu tidak sendirian.
Namun ada kabar baik gaya hidup frugal living bisa jadi penyelamat dompet di tengah situasi serba mahal ini. Frugal living bukan berarti pelit, tapi seni mengelola keuangan dengan bijak, hemat, dan tetap waras. Berikut beberapa cara untuk mulai menerapkannya.
Buat Rencana Anggaran yang Jujur dan Realistis
Sadar atau tidak, banyak dari kita tidak tahu ke mana uang mengalir setiap bulannya. Gaji baru saja cair, tapi belum setengah bulan, saldo sudah menipis. Ini saatnya mulai membuat rencana keuangan yang jujur baik terhadap penghasilan maupun gaya hidup kita.
Baca Juga:Welcoming KOPRI’s Administrators, Forum Konsolidatif KOPRI Ini Bukan Main!Capek Seharian? Coba 7 Tips Bikin Kamar Tidur Jadi Zona Healing Beneran
Gunakan aplikasi budgeting atau spreadsheet sederhana. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, dari yang wajib hingga impulsif. Setelah terlihat polanya, kamu bisa mulai memangkas pengeluaran yang tidak terlalu penting. Tapi ingat, membuat anggaran hanya langkah awal. Tantangan utamanya adalah konsisten menjalankannya.
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Kunci utama frugal living adalah kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan sesaat. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar saya butuhkan atau hanya dorongan sesaat?”
Salah satu strategi yang bisa dicoba adalah metode 30 hari. Tunda pembelian barang selama sebulan. Jika setelah 30 hari kamu masih menginginkannya dan menganggap barang itu penting, maka beli. Tapi sering kali, kita justru lupa dengan barang itu. Uang aman, dan barang tidak menumpuk tanpa guna.
Manfaatkan Keterampilan DIY (Do It Yourself)
Saat ini belajar apa pun jadi sangat mudah. Berbagai platform menyediakan tutorial gratis, mulai dari merakit furnitur, membuat minuman ala kafe, hingga memperbaiki alat elektronik rumah.
Dengan mengerjakan sendiri hal-hal sederhana, kamu bisa menghemat ongkos jasa sekaligus mengembangkan keterampilan baru. Ini tidak hanya mengurangi pengeluaran, tapi juga menumbuhkan rasa puas karena bisa menyelesaikan sesuatu dengan tangan sendiri.