Kelas Menengah dan Tekanan Finansial 2025, Saatnya Hidup Lebih Cermat dengan Frugal Living

Kelas Menengah dan Tekanan Finansial 2025, Saatnya Hidup Lebih Cermat dengan Frugal Living
Konsep ala frugal LIVING. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Pilih Kualitas daripada Kuantitas

Salah satu kesalahan umum adalah memilih barang murah yang cepat rusak. Akibatnya, harus sering membeli ulang dan akhirnya malah jadi lebih mahal.

Prinsip frugal living justru sebaliknya berinvestasi pada barang berkualitas yang tahan lama. Misalnya, membeli tas kerja seharga lebih tinggi yang bisa dipakai bertahun-tahun, daripada beli tas murah yang hanya bertahan beberapa bulan. Lakukan riset sebelum membeli baca ulasan, bandingkan harga, dan pertimbangkan daya tahannya.

Atur dan Kendalikan Utang

Gaya hidup hemat sulit berjalan jika dibebani utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit. Jika kamu masih terbiasa menunda pembayaran penuh dan hanya membayar minimum, itu bisa menjadi jebakan finansial jangka panjang.

Baca Juga:Welcoming KOPRI’s Administrators, Forum Konsolidatif KOPRI Ini Bukan Main!Capek Seharian? Coba 7 Tips Bikin Kamar Tidur Jadi Zona Healing Beneran

Prioritaskan melunasi utang-utang berbunga tinggi terlebih dahulu. Jika memungkinkan, konsolidasikan utang agar bunganya lebih ringan dan pembayarannya lebih teratur. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan bila perlu.

Tekanan finansial bagi kelas menengah pada 2025 memang nyata. Tapi dengan pendekatan frugal living, kamu bisa mengambil kembali kendali atas keuanganmu.

Gaya hidup ini bukan tentang menahan diri terus-menerus, melainkan tentang membuat pilihan sadar agar uangmu bekerja lebih optimal untuk masa depan.

Ingat, mengelola keuangan dengan cermat bukan berarti kamu tidak bisa menikmati hidup. Justru dengan hidup lebih bijak, kamu bisa menikmati kebebasan finansial secara bertahap. Mulailah dari sekarang, sebelum situasi memaksamu untuk berubah.

0 Komentar