CIREBON,RAKCER.ID – Pada tanggal 20 Mei 2025, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengumumkan penundaan keputusan terkait proposal Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Solana yang diajukan oleh Bitwise dan 21Shares.
Penundaan ini menambah ketidakpastian dalam ekosistem kripto, terutama di tengah meningkatnya minat terhadap aset digital.
Simak Ulasan Lengkap Tentang SEC Tahan Keputusan Proposal ETF Solana
Latar Belakang Penundaan
Baca Juga:Bitcoin Menghijau, ETF Catat Inflow US$600 Juta di Awal PekanBlackRock Genggam Miliaran Dolar Bitcoin dan Ethereum, Bagaimana dengan Kalian?
SEC menyatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi apakah perubahan aturan yang diusulkan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Bursa Efek.
Penundaan ini mencerminkan pendekatan hati-hati SEC terhadap produk investasi berbasis aset kripto, khususnya yang berkaitan dengan Solana.
Proses evaluasi ini juga melibatkan periode komentar publik, memungkinkan investor dan masyarakat untuk memberikan masukan.
Dampak pada Pasar Kripto
Penundaan keputusan ini dapat mempengaruhi harga dan sentimen pasar Solana, yang saat ini berada di kisaran $170.
Meskipun ada ketidakpastian, beberapa analis tetap optimis dengan peluang persetujuan ETF Solana di masa depan, dengan estimasi mencapai 70% pada tahun 2025.
Permintaan institusional terhadap produk investasi berbasis Solana menunjukkan tren positif, meskipun belum ada ETF berbasis Solana yang disetujui di AS.
Kesimpulan
Dengan SEC yang menunda keputusan atas proposal ETF Solana dari Bitwise dan 21Shares, pasar kripto menghadapi tantangan baru.
Baca Juga:Michael Saylor Beber Strategi Naikkan Kekayaan hingga 100 Kali LipatSaham Fintech RI Melesat 80% di Nasdaq Usai Ingin Borong Bitcoin Rp1,6 Triliun
Investor diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru, karena keputusan ini dapat memiliki dampak signifikan pada arah pasar cryptocurrency di masa depan.
Meskipun ada ketidakpastian, minat yang kuat dari pelaku industri menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk semacam ini tetap tinggi. (*)