CIREBON, RAKCER.ID – Di era serba digital, membayar kopi, pesan ojek, hingga belanja bulanan bisa selesai hanya lewat satu aplikasi dompet digital. Praktis? Tentu saja. Aman? Tunggu dulu.
Belakangan ini, lini masa media sosial X (dulu Twitter) ramai oleh peringatan dari warganet: “Jangan simpan uangmu di e-wallet!” Alasannya, uang bisa hilang begitu saja. Apakah ini sekadar kekhawatiran berlebihan, atau memang ada risiko nyata?
Mari kita bongkar fakta dan mitos soal menyimpan uang di dompet digital. Karena bisa jadi, saldo jutaan yang kamu simpan sekarang justru membuatmu jadi target empuk para peretas.
Baca Juga:Welcoming KOPRI’s Administrators, Forum Konsolidatif KOPRI Ini Bukan Main!Capek Seharian? Coba 7 Tips Bikin Kamar Tidur Jadi Zona Healing Beneran
E-Wallet Bukan Celengan Digital, Apalagi Brankas
E-wallet memang dirancang untuk memudahkan transaksi harian. Namun, dompet digital bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan uang dalam jumlah besar. Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksin.com, menegaskan bahwa risiko menyimpan uang di e-wallet dan di bank sebenarnya serupa: keduanya sama-sama berpotensi jadi sasaran peretas.
Bedanya, sistem pengawasan dan regulasi perbankan jauh lebih ketat dibanding dompet digital. Menyimpan saldo ratusan juta rupiah di e-wallet? Sangat tidak disarankan.
“Kalau di bawah 5 juta sih masih oke,” ujar Alfons.
Lebih dari itu, lebih baik simpan di rekening bank atau bank digital yang menyediakan bunga dan jaminan keamanan yang lebih kuat.
Ketahui Batas Aman Menyimpan Uang di E-Wallet
Kalau kamu tetap ingin menggunakan e-wallet untuk transaksi sehari-hari, tidak masalah. Tapi penting untuk memahami batas nominal yang dianjurkan, tergantung dari jenis akun dan kebijakan masing-masing aplikasi.
Berikut ini batas maksimal yang disarankan:
Saldo maksimal: Rp 20 juta
Transaksi bulanan: hingga Rp 40 juta
E-wallet reguler (tidak terverifikasi):
Saldo maksimal: Rp 2 juta
Transaksi bulanan: maksimal Rp 2 juta
Kalau kamu merasa aman menyimpan Rp 50 juta di satu aplikasi e-wallet, sebaiknya berpikir ulang. Bisa jadi kamu justru melewati batas aman sistem, dan itu membuat akunmu lebih rentan jika terjadi kebocoran data.