CIREBON, RAKCER.ID – Banyak orang merasa sepatu lari yang dicoba di toko sangat nyaman. Namun, kenyamanan tersebut belum tentu bertahan ketika sepatu benar-benar digunakan untuk berlari dalam jarak beberapa kilometer.
Dalam kenyataannya, kenyamanan dan performa sepatu baru benar-benar terasa ketika digunakan secara nyata. Di sinilah pentingnya memahami bahwa sepatu lari yang tepat tidak hanya bergantung pada merek, tetapi juga pada berbagai faktor lain yang lebih spesifik dan personal.
Berikut adalah delapan pertimbangan penting yang perlu Anda pahami sebelum membeli sepatu lari, agar tidak hanya mendapatkan sepatu yang nyaman, tetapi juga aman dan sesuai kebutuhan.
1. Permukaan Tempat Berlari
Baca Juga:Gagal Ajukan KPR atau KUR? Bisa Jadi BI Checking Kamu Bermasalah, Cek Sekarang Juga!Mewah Tapi Murah! Ini 5 Sepatu Heels Lokal di Bawah Rp 350 Ribu yang Bikin Tampilan Auto Glamor
Jenis permukaan tempat Anda berlari akan menentukan jenis sepatu yang sebaiknya digunakan. Secara umum, ada tiga kategori utama:
Road Running: Sepatu ini dirancang untuk permukaan rata dan keras seperti aspal. Memiliki bantalan yang cukup tebal untuk meredam benturan dan memberikan stabilitas.
Trail Running: Cocok untuk medan tidak rata, berbatu, atau berlumpur. Sol sepatu biasanya dilengkapi dengan teknologi anti slip serta bahan yang lebih kuat agar kaki tetap terlindungi dan stabil.
Cross Training: Dikhususkan untuk aktivitas indoor seperti di gym, dengan sol dan bantalan yang dirancang untuk memberikan keseimbangan saat bergerak cepat dan lateral.
Menurut Welliam Lauw, Manager Brand Communications & Sports Marketing PT Adidas Indonesia, pemilihan sepatu sebaiknya mempertimbangkan apakah akan digunakan di treadmill, jalan raya, atau medan alam bebas.
2. Jenis dan Gaya Lari
Berbagai jenis lari—mulai dari jogging santai hingga maraton—memerlukan sepatu yang berbeda. Pelari pemula sebaiknya memilih sepatu dengan bantalan empuk dan nyaman, sementara pelari profesional mungkin lebih menyukai sepatu ringan dengan bantalan yang mampu memberikan dorongan tambahan.
Contohnya, Nike Zoom Pegasus cocok untuk pelari yang mengutamakan kecepatan, sementara Nike Free ideal bagi pelari yang ingin melatih kekuatan otot kaki. Gaya lari mempengaruhi kebutuhan sepatu secara signifikan, sehingga penting menyesuaikannya sejak awal.
3. Bentuk dan Struktur Kaki
Setiap orang memiliki bentuk kaki yang berbeda, seperti: