CIREBON,RAKCER.ID – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa pembicaraan tarif antara AS dan China berjalan dengan lancar.
Kedua negara telah menyetujui rencana awal untuk meredakan ketegangan dalam perang dagang, dengan tujuan menghidupkan kembali aliran barang-barang penting, seperti mineral tanah jarang dan magnet.
Ini merupakan langkah positif dalam upaya untuk memperbaiki hubungan perdagangan yang telah terganggu.
Baca Juga:Sentralisasi Menurun, Jaringan Bitcoin Terbukti Makin Tersebar ke Berbagai PenjuruCPI AS Diproyeksikan Naik ke 2,5%, Bagaimana dengan Bitcoin?
Simak Ulasan Lengkap Tentang Hasil Pertemuan AS-China
Sementara itu, Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat juga menyatakan bahwa Donald Trump dapat memberlakukan tarif globalnya untuk sementara waktu, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Keputusan ini memberikan kesempatan bagi pemerintahan Trump untuk terus menerapkan kebijakan tarifnya sambil menunggu hasil proses banding yang sedang berlangsung.
Penyelesaian yang dibahas di Jenewa bulan lalu telah menghasilkan penurunan bea masuk yang signifikan.
AS menurunkan tarif kepada China dari 145% menjadi 30%, sementara China menurunkan tarif balasan dari 125% menjadi 10%. Meskipun demikian, perdagangan antara kedua negara masih terganggu akibat tarif yang ada.
Saat ini, AS dan China telah melewati sepertiga dari masa penangguhan 90 hari atas tarif yang diberlakukan satu sama lain hingga bulan April. Kedua belah pihak memiliki waktu hingga 10 Agustus untuk mencapai kesepakatan.
Jika tidak, tarif akan kembali naik menjadi 145% bagi AS dan 125% bagi China, yang dapat memperburuk situasi perdagangan.
Negosiator dari kedua negara menyatakan bahwa mereka sepakat terhadap kerangka kerja untuk menjalankan konsensus yang telah dibahas sebelumnya di Jenewa.
Baca Juga:Strategy Telah Raih Keuntungan US$8,4 M Sejak Awal TahunSociété Générale Luncurkan Stablecoin Berbasis Dolar di Ethereum-Solana
Kepala Negosiator Perdagangan China, Li Chenggang, menyatakan bahwa kedua delegasi akan membawa proposal tersebut kepada pemimpin masing-masing untuk mendapatkan persetujuan.
Kedua belah pihak tengah mencari resolusi untuk meredakan perang dagang yang telah berlangsung.
China menekan ekspor mineral dan magnet penting sebagai balasan terhadap tarif, yang dapat mengancam operasi produsen, kontraktor pertahanan, dan sektor lainnya di AS.
Sebagai balasan, AS membatasi ekspor produk dan teknologi ke China, termasuk perangkat lunak untuk semikonduktor, gas, serta komponen nuklir dan kedirgantaraan. Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengusulkan untuk menolak pendaftaran mahasiswa asal China di kampus-kampus di AS, menambah ketegangan dalam hubungan bilateral. (*)