CIREBON,RAKCER.ID – Penurunan sentralisasi dalam distribusi hashrate Bitcoin (BTC) menjadi kabar baik bagi keamanan jaringan.
Semakin tersebarnya aktivitas penambangan ke berbagai negara membuat risiko serangan terhadap jaringan semakin kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin kuat dan tahan terhadap potensi ancaman yang dapat muncul dari konsentrasi penambangan di satu lokasi.
Baca Juga:CPI AS Diproyeksikan Naik ke 2,5%, Bagaimana dengan Bitcoin?Strategy Telah Raih Keuntungan US$8,4 M Sejak Awal Tahun
Simak Ulasan Lengkap Tentang Jaringan Bitcoin Terbukti Makin Tersebar
Amerika Serikat (AS) masih memegang posisi sebagai negara dengan kontribusi hashrate terbesar, mencapai 36% dari total global.
Namun, posisinya kini mulai diimbangi oleh negara lain, seperti Rusia yang berada di posisi kedua dengan kontribusi 16%.
Ini menunjukkan bahwa penambangan Bitcoin tidak lagi terpusat di satu negara, melainkan telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
China, yang sebelumnya mendominasi pasar penambangan Bitcoin, kini turun ke posisi ketiga dengan menyumbang 14% hashrate.
Penurunan ini terjadi setelah pemerintah China memberlakukan larangan terhadap aktivitas penambangan cryptocurrency.
Sementara itu, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Paraguay, Kanada, dan Kazakhstan menyusul dengan kontribusi hashrate antara 2,5% hingga 3,75%.
Secara keseluruhan, terdapat 28 negara yang memiliki andil lebih dari 0,1% dalam distribusi hashrate global.
Baca Juga:Société Générale Luncurkan Stablecoin Berbasis Dolar di Ethereum-SolanaTepati Janji, Presiden Korsel Legalkan Stablecoin Seminggu Usai Terpilih
Menariknya, sebanyak 9 negara tercatat menyumbang lebih dari 1% kekuatan penambangan, yang menunjukkan diversifikasi yang signifikan dalam ekosistem Bitcoin.
Distribusi ini tidak hanya terjadi secara geografis, tetapi juga dalam hal kepemilikan. Data dari River menunjukkan bahwa perusahaan publik kini menguasai 35,2% dari total hashrate, meningkat 11% dibandingkan tahun 2022.
Hal ini mencerminkan bahwa semakin banyak institusi dan perusahaan yang berinvestasi dalam infrastruktur penambangan Bitcoin, yang pada gilirannya dapat meningkatkan legitimasi dan adopsi cryptocurrency di pasar global.
Dengan penurunan sentralisasi ini, Bitcoin semakin menunjukkan bahwa ia adalah aset yang terdesentralisasi dan aman, memberikan kepercayaan lebih kepada para investor dan pengguna di seluruh dunia. (*)