Ketegangan di Timur Tengah, Harga Bitcoin Turun ke US$103 Ribu

Harga Bitcoin Turun
Ketegangan di Timur Tengah, Harga Bitcoin Turun ke US$103 Ribu. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Iran melancarkan serangan balasan setelah Israel menyerang fasilitas nuklir Natanz yang terletak di Tehran.

Tindakan ini memicu lonjakan harga minyak mentah hingga 6%, sementara harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, jatuh ke level US$103 ribu setelah sebelumnya sempat mencapai US$109 ribu.

Simak Ulasan Lengkap Tentang Ketegangan di Timur Tengah

Ketegangan yang meningkat di kawasan ini juga berdampak pada pasar emas, yang kini diperdagangkan pada harga US$3.400 per ons.

Baca Juga:Pria Ini Pernah Bagikan 1.100 Bitcoin Gratis Bagi Siapapun yang Bisa Selesaikan CaptchaWhale Pindahkan Bitcoin Senilai US$347 Juta

Di sisi lain, kontrak berjangka NASDAQ 100 mengalami penurunan hingga 2%, menunjukkan dampak negatif dari situasi geopolitik yang tidak stabil.

Meskipun demikian, dolar Taiwan menunjukkan penguatan, meskipun indeks sahamnya, Taiex, mengalami penurunan lebih dari 1%.

Robert Subbaraman, Kepala Peneliti Pasar Global di Nomura Singapore Ltd, menyatakan bahwa situasi ini dapat mendorong aliran dana menuju mata uang yang dianggap sebagai safe haven, seperti yen Jepang.

Selain itu, ia juga menyoroti potensi penguatan mata uang dari negara-negara penghasil minyak besar, seperti Krone Norwegia, yang mungkin akan mendapatkan perhatian lebih dari para investor.

Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik ini menciptakan ketidakstabilan di pasar keuangan global, di mana investor cenderung mencari aset yang lebih aman.

Dengan harga Bitcoin yang fluktuatif dan ketegangan yang terus berlanjut, para pelaku pasar diharapkan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan situasi di Timur Tengah, yang dapat mempengaruhi berbagai instrumen keuangan di seluruh dunia. (*)

0 Komentar