Ketegangan Memuncak, Pembicaraan Nuklir AS-Iran Batal Usai Serangan Israel ke Iran

Ketegangan Memuncak, Pembicaraan Nuklir AS-Iran Batal Usai Serangan Israel ke Iran
Serangan Israel ke Iran. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran terkait program nuklir Teheran resmi dibatalkan pada Minggu (15/6), setelah serangan besar-besaran Israel mengguncang sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran. Mediator Oman mengonfirmasi pembatalan tersebut dan menyerukan agar diplomasi tetap menjadi jalan utama perdamaian.

Iran merespons dengan meluncurkan gelombang drone dan rudal balistik ke Israel. Ledakan terdengar di wilayah Yerusalem dan Tel Aviv, menyebabkan tiga orang tewas dan puluhan luka-luka. Rudal juga merusak sejumlah rumah di Rishon Lezion dan melukai tujuh tentara Israel.

Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target di Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan pusat riset nuklir di Isfahan.

Baca Juga:Hanya Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari, Ini 7 Manfaat Dahsyat yang Bisa Kamu Rasakan!Rutin Sarapan Pepaya Tiap Pagi? Ternyata Ini 7 Efek Dahsyatnya bagi Tubuh, Nomor 4 Bikin Kaget!

Citra satelit menunjukkan kerusakan besar di beberapa bangunan penting. Militer Israel menyebut kerusakan ini akan memakan waktu lama untuk diperbaiki.

Dalam serangan tersebut, tiga jenderal top Iran tewas, termasuk Jenderal Mohammad Bagheri (Panglima Tertinggi Militer Iran), Jenderal Hossein Salami (Komandan Garda Revolusi), Jenderal Amir Ali Hajjizadeh (Kepala Program Rudal Balistik) dan dua wakil Bagheri juga dipastikan tewas.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kemudian menunjuk Jenderal Majid Mousavi sebagai pengganti.

Negara-negara di kawasan mengutuk serangan Israel, sementara pemimpin dunia menyerukan deeskalasi segera. Bandara internasional utama Israel juga ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut pembicaraan dengan AS tak lagi relevan setelah serangan tersebut. Ia menyalahkan AS atas dukungan tidak langsungnya terhadap serangan Israel, meskipun Washington membantah terlibat.

Presiden AS Donald Trump sempat memperingatkan bahwa serangan Israel “akan semakin buruk” jika Iran tidak segera menyepakati kesepakatan nuklir baru.

Militer Israel mengindikasikan akan ada serangan lanjutan, dan menyatakan “ini belum berakhir.” Di sisi lain, Khamenei menegaskan Iran tidak akan tinggal diam atas serangan yang disebut sebagai kejahatan besar.

0 Komentar