Putin Siap Gelar Pembicaraan Damai Usai Pertukaran Tahanan, Trump Dukung Penghentian Perang

Putin Siap Gelar Pembicaraan Damai Usai Pertukaran Tahanan, Trump Dukung Penghentian Perang
Pertukaran tahanan perang AS-Rusia. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pada Sabtu, 15 Juni 2025 Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan putaran baru pembicaraan damai dengan Ukraina setelah 22 Juni, usai proses pertukaran tahanan dan jenazah tentara selesai. Hal ini disampaikan dalam percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum memberikan kepastian soal keikutsertaan dalam pembicaraan lanjutan. Ia hanya menyatakan bahwa proses pertukaran sedang berlangsung dan akan dilanjutkan dengan diskusi soal langkah berikutnya.

Dalam panggilan telepon kelima sejak Trump menjabat kembali, kedua pemimpin juga membahas konflik yang meningkat antara Iran dan Israel. Kremlin menyatakan bahwa hubungan pribadi Trump dan Putin berjalan baik, dengan komunikasi yang disebut “profesional dan solutif.”

Baca Juga:Ketegangan Memuncak, Pembicaraan Nuklir AS-Iran Batal Usai Serangan Israel ke IranHanya Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari, Ini 7 Manfaat Dahsyat yang Bisa Kamu Rasakan!

Trump dalam unggahannya di Truth Social menyebut Putin meneleponnya untuk memberi ucapan selamat ulang tahun, namun percakapan lebih banyak difokuskan pada krisis di Timur Tengah.

Trump juga menyampaikan bahwa Putin dan dirinya sepakat soal perlunya penghentian perang Iran-Israel, sembari menambahkan bahwa perang Rusia-Ukraina juga harus diakhiri.

Sementara itu, Zelensky mengkritik pendekatan AS yang dinilainya terlalu hangat terhadap Rusia. Ia menekankan bahwa memperlakukan Ukraina dan Rusia secara setara dalam dialog sangat tidak adil. “Rusia adalah pihak agresor. Mereka memulai perang ini dan tidak menunjukkan keinginan untuk mengakhirinya,” ujar Zelensky melalui akun X.

Zelensky juga meminta agar konflik Iran-Israel tidak mengganggu keberlanjutan bantuan militer dan finansial untuk Ukraina. Ia mengingatkan bahwa pada insiden sebelumnya, fokus AS ke Timur Tengah sempat memperlambat aliran bantuan ke Kyiv.

Pada hari yang sama, Ukraina dan Rusia kembali melakukan pertukaran tahanan—yang keempat dalam sepekan. Kesepakatan ini mencakup pemulangan 1.000 tahanan luka-luka dari masing-masing pihak serta pengembalian jenazah tentara yang gugur.

Foto-foto yang dibagikan Zelensky menunjukkan para tahanan Ukraina yang baru kembali, sebagian dalam kondisi terluka, disambut hangat dan mengenakan bendera nasional. Rusia juga merilis video serupa yang menampilkan para tahanan pulang sambil meneriakkan slogan “Hidup Rusia!”

0 Komentar