Kontribusi = hal ekstra yang kamu lakukan dan berdampak positif buat perusahaan.
Contoh gampangnya:
Tanggung jawab seorang marketing adalah membuat kampanye.
Kontribusinya adalah menciptakan strategi yang meningkatkan penjualan 2x lipat dalam 3 bulan.
Kenapa HRD Suka Banget Nanyain “Apa Kontribusi Anda”?
Karena pertanyaan ini jadi alat HRD buat menilai:
1. Kemampuan Problem Solving
2. Inisiatif dan Proaktivitas
3. Fokus pada Hasil
4. Kecocokan Nilai Pribadi dengan Budaya Perusahaan
Baca Juga:Trend Baru! Rumah Ramah Lingkungan yang Bikin Tagihan Listrik Ikut PuasaArab Saudi Tak Lagi Hanya Andalkan Minyak! Revolusi Hijau Tanpa Daging Mulai Mengguncang Negeri Gurun
Dengan kata lain, jawaban ini bisa mencerminkan apakah kamu sekadar bekerja, atau kamu benar-benar berdampak.
Tantangan HRD dalam Menilai Kontribusi Karyawan
Ternyata HRD juga punya dilema saat menilai kontribusi karyawan:
1. Subjektivitas Penilaian: Tidak semua kontribusi bisa diukur dengan angka.
2. Minimnya Data dan Dokumentasi: Banyak karyawan yang berkontribusi tapi tidak pernah mencatat atau melaporkannya.
3. Kontribusi Berdampak Jangka Panjang: Kadang hasilnya baru terasa setelah waktu lama.
4. Karena itu, penting banget untuk kamu bisa mengemas dan menyampaikan kontribusimu dengan data, cerita, dan dampak yang nyata.
5. Ketika kamu diberi pertanyaan “apa kontribusi Anda?”, itu adalah momen emas buat menunjukkan siapa kamu dan apa yang bisa kamu berikan.
Jangan ragu untuk memamerkan pencapaianmu, asal tetap relevan dan terukur.
Semakin spesifik, semakin besar peluangmu untuk dianggap sebagai aset penting dalam tim.