Dengan luka perang yang belum sembuh, Hardo terpaksa bersembunyi di ladang, hutan, serta bawah rumah kerabat, sementara pasukan Jepang melakukan pengejaran di setiap desa.
Dalam pelarian ini, ia harus menghadapi kenyataan pahit di mana identitasnya terungkap tidak hanya oleh penjajah, tetapi juga karena pengkhianatan dari orang-orang terdekat, mulai dari kenalan lama hingga rekan seperjuangan yang memilih untuk selamat dengan berpihak kepada Jepang.
6. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018)
Film ini menceritakan perjalanan Raden Mas Rangsang, yang kemudian dikenal sebagai Sultan Agung, dalam memimpin Kerajaan Mataram.
Baca Juga:Beda Jam Beda Khasiatnya, Ini 4 Waktu Terbaik Minum Matcha!Cara Beradaptasi di Tempat Kerja Baru agar Cepat Betah dan Disukai Sekitar
Ia dinyatakan sebagai raja di usia muda setelah kematian ayahnya, dan Sultan Agung (Ario Bayu) harus membuktikan dirinya pantas untuk menduduki tahta.
Ia menghadapi tekanan dari dalam kerajaan, dilema cinta dengan Lembayung (Putri Marino), serta pernikahan politik dengan Ratu Batang (Anindya Putri).
Namun, tantangan terbesar datang dari luar, di mana VOC mulai menghasut para adipati untuk melemahkan kekuasaan Mataram. Ketika Belanda melanggar perjanjian dan mendirikan kantor dagang di Batavia, Sultan Agung memilih untuk berperang.
Ia bangkit, menyatukan kembali para adipati yang terpecah, dan melancarkan serangan terhadap benteng VOC di Batavia.
7. Kartini (2017)
Film ini mengangkat kisah nyata Raden Adjeng Kartini, seorang pahlawan emansipasi wanita di Indonesia. Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini.
Kartini lahir dalam keluarga bangsawan Jawa, namun sejak kecil terjebak dalam batasan yang ditentukan oleh adat yang mengekang perempuan. Sebagai seorang perempuan ningrat, Kartini tidak memiliki kebebasan untuk bersekolah atau mengekspresikan pendapat.
Melalui kecintaannya terhadap buku dan surat menyurat dengan sahabat pena di Belanda, Kartini mulai mengembangkan pikiran yang progresif tentang kesetaraan gender, pendidikan untuk perempuan, dan kebebasan berpikir.
Baca Juga:Ahmad Luthfi Tinjau Kawasan Industri Kendal Demi Memastikan Lapangan Pekerjaan untuk Masyarakat Mampu Cegah Banjir di Demak-Grobogan, Taj Yasin Tinjau Proyek Bendungan Jragung
Film ini tidak hanya menggambarkan Kartini sebagai simbol perjuangan wanita, tetapi juga menunjukkan dilema pribadi, konflik dalam keluarga, serta tekanan budaya yang harus dihadapinya.
Itulah beberapa film yang mengambil tema dari zaman dulu. Penuh sejarah dan menarik untuk ditonton, bukan?