JAKARTA, RAKCER.ID – Proyek ambisius Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini resmi jadi incaran dunia!
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa sejumlah negara besar termasuk China, Korea Selatan, Jepang, Timur Tengah, hingga Belanda sudah menyatakan minat untuk terlibat dalam proyek senilai Rp1.297 triliun ini.
“Sudah banyak yang mendatangi kami, terutama saat International Conference on Infrastructure beberapa waktu lalu, maupun di kesempatan sebelumnya,” ungkap AHY saat membuka acara kickoff misi ekonomi Belanda, Senin (17/6) di Jakarta.
Baca Juga:Gen Z Lagi Kecanduan Teknik Ini Biar Wanginya Nempel Seharian!Pustakawan Bukan Sekadar Katalog! Lihat Peran Mereka dalam 9 Buku Baru Perpusnas Ini
Khusus Belanda, kata AHY, negara kincir angin itu bahkan telah lebih dulu menyusun studi kelayakan proyek Giant Sea Wall sejak 2020, menandakan betapa seriusnya ketertarikan mereka. Pemerintah Indonesia pun terus membuka ruang dialog dan kemitraan agar kerja sama yang terjalin benar-benar saling menguntungkan.
AHY menambahkan, saat ini pemerintah tengah mematangkan peta proyek dan mengidentifikasi peluang investasi strategis di bidang infrastruktur. Giant Sea Wall sendiri menjadi prioritas utama mengingat kawasan Pantura sangat rentan terhadap banjir rob dan perubahan iklim ekstrem.
Dukungan serupa datang dari Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, yang menegaskan komitmen negaranya untuk tetap jadi bagian penting dalam proyek ini.
“Kami ingin terus bermitra dengan Indonesia, berkolaborasi dalam desain dan pelaksanaan. Kami siap mengerahkan keahlian perusahaan-perusahaan kami di bidang teknik dan pengerukan,” ujarnya.
Proyek tanggul laut yang akan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, diperkirakan menelan biaya 80 miliar dolar AS dan akan memakan waktu pembangunan antara 15 hingga 20 tahun.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan nasional untuk menyelamatkan kawasan pesisir yang terus terancam tenggelam.
“Kalau sampai ke Jawa Timur, mungkin butuh waktu 20 tahun. Tapi tidak apa-apa. Seperti pepatah kuno, ‘perjalanan 1.000 kilometer dimulai dari satu langkah.’ Dan kita akan segera memulainya,” tegas Prabowo dalam forum ICI 2025 di JICC, Jakarta.