CIREBON,RAKCER.ID – Seorang investor awal Ethereum (ETH) mengejutkan komunitas crypto setelah kembali aktif untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Investor tersebut diketahui membeli 2.000 ETH saat fase Initial Coin Offering (ICO) Ethereum pada 2014, dengan total modal hanya sekitar US$620.
Kini, dengan harga Ethereum berada di kisaran US$2.530, nilai aset itu melonjak drastis menjadi sekitar US$5,2 juta atau sekitar Rp84 miliar.
Baca Juga:Holder Baru Realisasi Cuan, Tekanan Jual Bitcoin Kian MeningkatSUI Turun ke US$2,89 Setelah Anjlok 17% dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?
Simak Ulasan Lengkap Tentang Adopter Awal Ethereum
Menurut data dari platform analitik on-chain Lookonchain, dompet Ethereum milik investor ini mulai menunjukkan aktivitas setelah bertahun-tahun diam.
Awalnya, hanya sebagian kecil ETH yang dipindahkan, namun kemudian diikuti dengan transfer besar-besaran ke beberapa platform kripto, kemungkinan untuk dijual atau diamankan ulang.
Kebangkitan dompet ‘dormant’ seperti ini bukanlah hal baru di dunia kripto, namun selalu menarik perhatian publik.
Terlebih, aset yang awalnya dibeli dengan harga sangat murah kini bernilai miliaran rupiah, menggambarkan potensi keuntungan luar biasa dari investasi jangka panjang di aset digital.
Fenomena ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar global akibat gejolak geopolitik dan tekanan ekonomi makro.
Namun, investor tersebut tampaknya memilih waktu yang strategis untuk kembali aktif, mungkin untuk mengambil keuntungan atau mengatur ulang portofolionya.
Aktivitas wallet ini menjadi pengingat akan potensi jangka panjang aset kripto seperti Ethereum, sekaligus memicu diskusi di komunitas mengenai strategi hold jangka panjang (HODL). (*)