CIREBON. RAKCER.ID – Di tengah tekanan ekonomi yang semakin terasa, generasi muda Indonesia mulai mengambil keputusan finansial yang tidak mudah.
Studi terbaru menunjukkan bahwa Gen Z lebih memilih memangkas pengeluaran untuk kesehatan, sementara generasi milenial cenderung mengurangi tabungan.
Perbedaan ini mencerminkan cara pandang yang kontras terhadap kebutuhan jangka pendek dan masa depan.
Baca Juga:Biar Dilirik HRD! Begini Cara Bikin CV Kreatif di Canva Tanpa Ribet DesainCuma Butuh 8 Langkah, Artikel Kamu Bisa Tembus Halaman Pertama Google!
Banyak Gen Z yang berada di usia 20-an awal memilih menunda pemeriksaan kesehatan saat keuangan sedang ketat.
Biaya berobat dianggap sebagai beban tambahan yang bisa ditangguhkan.
Mereka lebih mengandalkan solusi instan seperti vitamin murah, mencari informasi kesehatan di internet, atau cukup beristirahat.
Beberapa alasan utama di balik keputusan ini antara lain:
• Penghasilan yang belum stabil
• Minimnya akses terhadap layanan kesehatan terjangkau
• Keyakinan bahwa tubuh masih cukup kuat menghadapi risiko jangka pendek
Namun, keputusan ini bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. Menunda perawatan atau pemeriksaan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius dan mahal di kemudian hari.
Berbeda dari Gen Z, generasi milenial yang kini memasuki usia 30-an lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Mereka cenderung tetap mengalokasikan dana untuk kebutuhan medis, meskipun harus mengurangi jumlah tabungan atau menunda investasi.
Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa kesehatan tidak bisa ditawar, terutama saat mulai merasakan perubahan kondisi tubuh.
Baca Juga:Jangan Asal Upload! Ini Panduan Lengkap Desain Feed Instagram Estetik dan Profesional dengan CanvaMau Terlihat Profesional di Dunia Digital? Bikin Website Sendiri Gratis, Gampang Banget!
Namun, mengorbankan tabungan juga berisiko, terutama dalam jangka panjang, karena berkurangnya dana darurat dan terganggunya perencanaan finansial.
Perbedaan sikap ini mencerminkan situasi yang dihadapi generasi muda saat ini.
Kenaikan biaya hidup, ketidakstabilan pekerjaan, dan tingginya kebutuhan sosial serta digital membuat mereka harus memilih mempertahankan kesehatan atau menjaga keuangan.
Kondisi ini bukan sekadar masalah gaya hidup, tapi menandakan perlunya sistem yang lebih mendukung generasi produktif, agar mereka tidak terus-menerus dipaksa memilih antara dua hal mendasar.
Berikut beberapa hal yang bisa kamh lakukan untuk tetap seimbang antara finansial dan kebutuhan kesehatan:
1. Meningkatkan literasi finansial dan kesehatan agar generasi muda bisa membuat keputusan yang lebih seimbang.