CIREBON,RAKCER.ID – Bitcoin (BTC) kembali menghadapi tekanan jual yang tinggi setelah investor yang memegang aset selama 6 hingga 12 bulan mulai merealisasikan keuntungan mereka.
Dalam satu hari, kelompok ini menjual BTC senilai US$904 juta setara 83% dari total aksi profit-taking harian. Alhasil, reli harga Bitcoin kembali tertahan.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Tekanan Jual Bitcoin Kian Meningkat
Di sisi lain, holder jangka panjang, yakni mereka yang menyimpan BTC lebih dari 12 bulan, justru mengurangi aktivitas penjualan secara signifikan.
Baca Juga:SUI Turun ke US$2,89 Setelah Anjlok 17% dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?Senat AS Sahkan RUU Genius Act, Aturannya Dinilai Mulai Terangi Arah Crypto
Data mencatat penurunan tajam dalam volume profit-taking dari kelompok ini, mengindikasikan meningkatnya keyakinan terhadap potensi jangka panjang Bitcoin meski pasar tengah berfluktuasi.
Aksi jual dari holder baru mendorong harga BTC turun dari US$108.990 ke level US$106.853.
Kini, Bitcoin kembali memasuki fase konsolidasi dan diprediksi bergerak dalam kisaran sempit antara US$103.000 hingga US$105.000 dalam waktu dekat, selama tekanan jual masih dominan.
Namun, jika tekanan dari para holder jangka menengah mulai mereda, momentum breakout ke atas bisa kembali muncul.
Peran holder jangka panjang juga dinilai penting dalam menstabilkan pasar, karena mereka cenderung tidak tergoda oleh fluktuasi harga jangka pendek.
Per Rabu (18/06) pagi, Bitcoin tercatat mengalami penurunan harian sebesar 2,4% dan diperdagangkan di kisaran US$104.927.
Para analis menyarankan investor untuk tetap waspada terhadap pergerakan pasar yang cepat berubah, terutama menjelang rilis makroekonomi utama dan data pasokan BTC tambahan. (*)