CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar yang terus bergejolak, banyak investor pemula dibuat bingung. “Harus mulai dari mana, ya?” Apalagi ketika berita tentang inflasi, suku bunga naik, hingga krisis global terus menghantui.
Namun, jangan langsung mundur. Justru saat seperti inilah strategi investasi yang tepat sangat dibutuhkan.
Bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk tumbuh dan memperoleh keuntungan.
Baca Juga:KOPRI PB PMII: Penghapusan Sejarah Pemerkosaan Mei 1998 Adalah Kekerasan SimbolikAHY Dukung Full Proyek Tanggul Laut Raksasa! 'Jangan Tunggu Bencana Datang Baru Kita Bergerak'
Berikut ini lima strategi investasi yang dapat menjadi pegangan kuat bagi para pemula agar tetap tenang dan optimal di tengah fluktuasi pasar.
1. Diversifikasi Portofolio adalah Kunci
Salah satu prinsip dasar investasi adalah jangan menaruh semua aset dalam satu instrumen. Diversifikasi bertujuan menyebar risiko, sehingga jika satu jenis investasi menurun, yang lainnya bisa menutupi kerugian tersebut.
Contoh kombinasi aset yang direkomendasikan:
Saham sektor kebutuhan pokok, farmasi, atau kesehatan
Obligasi pemerintah yang stabil
Emas sebagai aset lindung nilai
Properti untuk jangka panjang
Catatan penting: Hindari menempatkan dana terlalu besar pada sektor yang rentan terhadap gejolak ekonomi, seperti pariwisata atau hiburan.
2. Pilih Saham dari Perusahaan dengan Fundamental Kuat
Kondisi pasar yang menurun sering kali justru menghadirkan peluang. Saat harga saham turun, kamu bisa mendapatkan saham perusahaan unggulan dengan harga lebih terjangkau. Namun, pastikan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang sehat.
Ciri-ciri saham yang patut dipertimbangkan:
Memiliki utang rendah
Arus kas konsisten dan sehat
Produk atau layanan tetap dibutuhkan meski dalam krisis
Sektor seperti makanan, farmasi, dan teknologi umumnya lebih tahan banting saat ekonomi melambat.
3. Lirik Aset Safe Haven
Aset safe haven adalah instrumen yang cenderung stabil atau bahkan meningkat nilainya saat pasar bergejolak.
Emas merupakan salah satu aset safe haven paling populer. Ketika saham turun, harga emas sering kali justru naik.
Contoh aset safe haven lain:
Obligasi negara dengan risiko rendah
Mata uang stabil seperti dolar AS
Reksa dana pasar uang
Baca Juga:Bukan Cuma Proyek, Ini Soal Nasib Bangsa! AHY dan Prabowo Siap Bangun Tanggul Laut Raksasa Penyelamat Pantura China, Korea, hingga Belanda Ngebet Ikut Proyek Tanggul Laut Rp1.297 T! Prabowo Bikin Dunia Kagum
Tips tambahan: Hindari membeli dalam jumlah besar sekaligus. Lakukan pembelian secara bertahap agar harga rata-rata tetap kompetitif.