CIREBON,RAKCER.ID – Platform crypto terbesar di Iran, Nobitex, menjadi korban serangan siber besar-besaran oleh kelompok peretas pro-Israel yang menamakan diri mereka “Gonjeshke Darande”.
Pada 18 Juni lalu, mereka berhasil membobol sistem keamanan Nobitex, mencuri dana sekitar US$100 juta, dan membakar sebagian besar aset tersebut melalui delapan alamat wallet pembakaran.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Peretas Pro Israel Bobol Nobitex
Tak hanya itu, kelompok tersebut juga membocorkan source code milik Nobitex ke publik.
Baca Juga:China Resmikan Pusat Yuan Digital Internasional, Tantang Dominasi DolarSemler Scientific Bidik 105.000 Bitcoin pada 2027, Fokus Jadikan BTC Aset Utama
Source code merupakan fondasi utama dari platform crypto dan aplikasi berbasis blockchain, yang jika jatuh ke tangan yang salah dapat dimanfaatkan untuk menemukan celah keamanan dan mengeksploitasi sistem.
“Delapan alamat pembakaran membakar US$90 juta dari wallet alat pelanggaran sanksi favorit rezim, Nobitex.
Kode sumber Nobitex kini terbuka untuk umum. Taman bertembok mereka kini tak lagi punya dinding,” tulis Gonjeshke Darande melalui akun X mereka.
Langkah pembocoran ini mengancam jutaan pengguna Nobitex, karena potensi eksploitasi bisa terjadi kapan saja terhadap sisa aset yang masih tersimpan.
Pengungkapan kode secara publik memberikan kesempatan bagi peretas lain untuk menganalisis kerentanan lebih dalam dan menyerang platform lebih lanjut.
Kelompok peretas tersebut mengklaim bahwa alasan utama serangan ini adalah karena dugaan keterlibatan Nobitex dalam kegiatan pendanaan yang melanggar sanksi internasional dan kedekatannya dengan rezim Iran.
Mereka menyebut Nobitex sebagai alat yang digunakan untuk menghindari sanksi global.
Baca Juga:Filipina Perketat Aturan Crypto demi Lindungi Investor dan Stabilitas PasarIHSG Melemah Tujuh Hari Beruntun, Ditutup di Bawah 7.000
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi platform crypto global akan pentingnya keamanan siber dan risiko politik dalam dunia aset digital yang terus berkembang. (*)