CIREBON,RAKCER.ID – Perusahaan investasi milik Michael Saylor, Strategy (MSTR), kembali mencuri perhatian dunia kripto setelah kepemilikan Bitcoin (BTC)-nya tercatat melampaui gabungan cadangan lima negara besar.
Hingga saat ini, MSTR telah mengakumulasi sebanyak 592.100 BTC, menjadikannya entitas swasta dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Bitcoin Strategy
Menurut data dari Coingecko, total kepemilikan Bitcoin oleh lima negara utama hanya mencapai sekitar 463.741 BTC.
Baca Juga:ARK Invest Lepas Saham Circle Hampir US$100 Juta dalam Dua HariToncoin Menguat Tipis di Tengah Kabar Pavel Durov Diizinkan ke Dubai
Rinciannya, Amerika Serikat tercatat menyimpan 198.012 BTC, disusul oleh Tiongkok dengan 190.000 BTC.
Inggris memiliki sekitar 61.000 BTC, sementara Bhutan dan El Salvador masing-masing memiliki 8.594 dan 6.135 BTC.
Dengan jumlah tersebut, MSTR bahkan mengungguli gabungan kelima negara tersebut dalam hal cadangan Bitcoin.
Strategi agresif Michael Saylor, yang mendanai pembelian Bitcoin lewat penerbitan saham baru dan pinjaman, membuktikan komitmen jangka panjang perusahaannya terhadap aset kripto tersebut.
Kini, Strategy memiliki sekitar 2,8% dari total pasokan maksimal Bitcoin yang hanya dibatasi sebanyak 21 juta BTC.
Kepemilikan ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai pionir institusional yang mengadopsi Bitcoin sebagai bagian inti dari strategi treasury dan lindung nilai terhadap inflasi.
Langkah berani ini telah menginspirasi banyak pelaku pasar lain, termasuk perusahaan publik dan institusi keuangan, untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai aset strategis.
Baca Juga:Peretas Pro Israel Bobol Nobitex, Bocorkan Source Code dan Curi US$100 JutaChina Resmikan Pusat Yuan Digital Internasional, Tantang Dominasi Dolar
Namun, di sisi lain, dominasi MSTR juga memunculkan kekhawatiran mengenai sentralisasi kepemilikan dalam jaringan Bitcoin yang seharusnya terdesentralisasi. (*)