CIREBON,RAKCER.ID – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah kedua negara saling meluncurkan serangan pada Jumat malam (20/06), menyusul keputusan Iran untuk tidak melanjutkan perundingan terkait program nuklirnya.
Situasi ini menambah daftar eskalasi konflik militer dan diplomatik di kawasan Timur Tengah.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Iran dan Israel Luncurkan Serangan Baru
Menurut laporan Reuters, pasukan Iran menembakkan rudal ke arah posisi militer Israel di wilayah utara, sebagai respons atas serangan udara sebelumnya yang menargetkan situs nuklir di Natanz.
Baca Juga:Investasi Bitcoin Meningkat di Jepang, Perusahaan Hadapi Lemahnya YenRegulator Korea Selatan Dorong Crypto ETF dan Aturan Stablecoin demi Dukung Pasar Domestik
Di sisi lain, militer Israel membalas dengan serangan udara presisi ke wilayah perbatasan Iran-Irak yang diduga menjadi jalur logistik milisi pro-Iran.
Keputusan pemerintah Iran untuk menolak kembali ke meja perundingan mengenai program nuklirnya dianggap sebagai titik balik dalam upaya diplomasi internasional.
Iran menuding negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, tidak bersikap netral dan terus menerapkan sanksi ekonomi yang merugikan rakyat Iran.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam melihat Iran terus mengembangkan teknologi nuklir yang berpotensi digunakan untuk tujuan militer.
Ia juga mengisyaratkan bahwa Israel siap melancarkan operasi militer skala penuh jika ancaman terhadap keamanan nasional semakin nyata.
Masyarakat internasional, termasuk Uni Eropa dan PBB, menyerukan penurunan tensi dan kembali ke jalur diplomasi.
Namun, situasi di lapangan justru menunjukkan peningkatan aktivitas militer, dengan risiko konflik yang bisa meluas ke kawasan lain di Timur Tengah. (*)