Kopri PB PMII menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan pemerintah, lembaga keuangan, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengambil langkah nyata melalui:
1. Keberpihakan terhadap UMKM perempuan dengan pembiayaan inklusif, pelatihan berbasis kebutuhan riil, serta kemudahan legalitas dan sertifikasi.
2. Mendorong digitalisasi dan transformasi hijau UMKM, agar bisa bersaing di pasar lokal, nasional, hingga internasional.
Baca Juga:Wamendikbudristek Stella Christie : Pesantren Harus Siap Hadapi Era AIDistribusi Bantuan Ala Israel Didukung AS, Rakyat Gaza Jadi Korban
3. Mengintegrasikan UMKM ke rantai pasok industri besar, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di sektor besar, tetapi juga menyentuh ekonomi rakyat.
Membangun Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan
Sebagai bagian dari gerakan perempuan muda Nahdlatul Ulama, Kopri PB PMII percaya bahwa penguatan kapasitas dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci transformasi UMKM yang berkelanjutan.
Upaya ini tidak hanya akan mendorong kemandirian ekonomi perempuan, tetapi juga menciptakan keadilan ekonomi hingga ke akar rumput.
“Mari jadikan Hari UMKM Internasional sebagai momentum bersama untuk memperjuangkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada kelompok rentan, khususnya perempuan muda pelaku UMKM.”
Hari UMKM Internasional adalah waktu yang tepat untuk menegaskan arah baru ekonomi Indonesia yang bertumpu pada kekuatan lokal, inovasi perempuan muda, dan dukungan kolaboratif antar sektor.
Perempuan muda bangkit, UMKM naik kelas, Indonesia maju!