Jangan Asal Campur! Ini Daftar Bumbu Dapur yang Sebaiknya Tidak Dipadukan dalam Masakan

Jangan Asal Campur! Ini Daftar Bumbu Dapur yang Sebaiknya Tidak Dipadukan dalam Masakan
Daftar bumbu dapur yang jangan asal campur. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dalam dunia kuliner, mencampurkan bumbu dan rempah bukan hanya soal mengikuti resep, tapi merupakan seni dalam menciptakan rasa yang seimbang dan menggugah selera.

Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis bumbu yang sebaiknya tidak dipadukan karena bisa saling menutupi atau bahkan merusak rasa masakan?

Memahami karakter rasa dari setiap rempah sangat penting agar tidak terjadi “pertarungan rasa” di dalam panci Anda. Terlalu banyak bumbu kuat dalam satu hidangan justru dapat membuat masakan terasa berat dan membingungkan lidah.

Baca Juga:Liburan Sekolah Makin Hemat! Tiket Kereta Api Mulai Rp 28 Ribu, Ada Kelas Eksekutif JugaTerungkap! Pulau Tujuh, Surga Tersembunyi yang Disebut 'Raja Ampat Mini' di Ujung Barat Indonesia

Bumbu Kuat yang Tak Selalu Cocok Dipadukan

Beberapa bumbu memiliki rasa yang begitu menyengat sehingga bisa mendominasi bahkan menutupi aroma dan cita rasa rempah lain. Jika dipadukan sembarangan, hasil akhirnya bisa terasa aneh dan kurang menyatu.

Contoh bumbu menyengat yang sebaiknya tidak digunakan bersama secara berlebihan antara lain:

Jahe

Bawang putih

Bawang bombai

Daun bawang

Cengkih

Biji adas

Kapulaga

Biji jintan

Sebagai contoh, bawang putih dan rosemary bisa menciptakan harmoni yang lezat, terutama jika bawang putih dipanggang dalam kondisi utuh. Namun, menambahkan jahe segar ke dalam kombinasi tersebut justru dapat mengacaukan keseimbangan rasa.

Di sisi lain, jahe dan bawang putih bisa menjadi pasangan serasi dalam masakan tumisan karena cara memasaknya membantu mengeluarkan rasa yang lebih bersahabat.

Rahasia Memasak Bumbu Lembut

Untuk bumbu yang memiliki aroma dan rasa lebih lembut seperti daun basil, daun ketumbar, peterseli, atau thyme, penting untuk memperhatikan waktu menambahkannya ke dalam masakan.

Bumbu ini sebaiknya dimasukkan di akhir proses memasak, atau bahkan digunakan sebagai hiasan, agar tidak kehilangan aroma alaminya.

Jika ditambahkan sejak awal, panas tinggi bisa menghancurkan senyawa aromatik yang justru membuat bumbu ini istimewa. Hasilnya, rasa menjadi hambar dan tidak lagi memberi kontribusi maksimal pada masakan Anda.

Baca Juga:Tarif Listrik Juni 2025 Tidak Naik, Ini Rinciannya untuk Pelanggan Subsidi dan NonsubsidiKPK Buka Peluang Panggil Yaqut, Pansus Haji Diwarnai Ketegangan Politik

Bumbu Segar vs Bumbu Giling, Mana yang Lebih Baik?

Pertanyaan ini sering muncul di dapur lebih baik menggunakan bumbu segar atau bumbu giling?

Bumbu segar dikenal lebih kaya rasa karena kandungan minyak esensial dan senyawa aktifnya masih utuh.

0 Komentar