Bukan Cuma FOMO, 7 Alasan Gen Z Susah Nabung 

Bukan Cuma FOMO, 7 Alasan Gen Z Susah Nabung 
Alasan Gen Z susah nabung. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Generasi Z seringkali dicap sulit menabung. Stigma ini tak sepenuhnya salah, tetapi juga tak sepenuhnya adil.

Di balik anggapan FOMO (Fear of Missing Out) yang kerap melanda, ada berbagai faktor kompleks yang membuat Gen Z kesulitan menabung di era digital ini.

Namun, jangan khawatir! Setiap masalah pasti ada solusinya. Yuk, kita bedah tuntas akar masalahnya dan temukan cara mengatasinya!

Baca Juga:Hyperion: Pohon Tertinggi di Dunia yang Kalahkan Big Ben dan Patung LibertyBatas Maksimal Rumah Subsidi Tetap, Pemerintah Usulkan Penyesuaian Batas Minimal

Mengapa Gen Z Sulit Menabung?

Sulitnya Gen Z menabung bukan sekadar masalah kemauan, melainkan gabungan dari beberapa tantangan:

1. Tekanan Sosial dan “Gaya Hidup Digital”

Media sosial menampilkan gaya hidup ideal yang serba mewah, liburan impian, dan barang-barang terbaru.

Tekanan untuk terlihat “up-to-date” atau “keren” di mata teman daring bisa mendorong Gen Z untuk mengeluarkan uang lebih banyak dari yang seharusnya, bahkan untuk hal-hal yang tidak esensial. Mereka merasa perlu mengikuti tren agar tidak ketinggalan, yang seringkali berujung pada pengeluaran impulsif.

2. Akses Mudah ke Konsumsi

Era e-commerce dan dompet digital membuat belanja semudah sentuhan jari. Diskon kilat, flash sale, gratis ongkir, dan cicilan tanpa bunga sangat menggoda. Kemudahan ini, ditambah dengan promosi yang agresif, seringkali membuat Gen Z tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

3. Minimnya Literasi Keuangan Formal

Meskipun terpapar banyak informasi di internet, pendidikan finansial yang terstruktur dan mendalam masih kurang di sekolah atau lingkungan sekitar.

Banyak Gen Z yang belum memahami konsep dasar seperti inflasi, investasi jangka panjang, atau pentingnya dana darurat sejak dini. Akibatnya, mereka cenderung bingung bagaimana memulai atau mengelola tabungan dengan efektif.

4. Pendapatan yang Belum Stabil

Banyak Gen Z yang baru memulai karier atau bahkan masih berstatus mahasiswa dengan penghasilan yang belum stabil. Pekerjaan freelance atau paruh waktu seringkali tidak memberikan pendapatan tetap, sehingga sulit untuk merencanakan tabungan secara konsisten.

Baca Juga:7.926 Peserta Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa Indonesia Bangkit 2025, Siap Hadapi Ujian AkademikTrump Optimistis Soal Gencatan Senjata Gaza, Kritik Global Menguat Terkait Korban Sipil di Pusat Bantuan

5. Pengalaman Lebih Penting dari Barang: Konsep ini memang positif dalam beberapa aspek, tapi bisa jadi bumerang bagi tabungan. Prioritas untuk traveling, konser, atau event sosial bisa menguras dompet lebih cepat daripada menabung untuk masa depan.

0 Komentar