Trump Kritik Keras Pemimpin Tertinggi Iran, Batalkan Rencana Pencabutan Sanksi, dan Ancam Serangan Lanjutan

Trump Kritik Keras Pemimpin Tertinggi Iran, Batalkan Rencana Pencabutan Sanksi, dan Ancam Serangan Lanjutan
Donald Trump kritik keras pimpinan Iran. Foto: YouTube ArabNews/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (waktu setempat) melontarkan kritik tajam terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, serta membatalkan rencana pencabutan sanksi terhadap Teheran.

Ia juga menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk kembali melancarkan serangan militer jika Iran terus memperkaya uranium hingga ke tingkat yang mengkhawatirkan.

Pernyataan Trump muncul sebagai tanggapan terhadap pidato Khamenei yang merupakan pernyataan publik pertamanya usai konflik selama 12 hari antara Iran dan Israel.

Baca Juga:Double Cleansing : Wajib atau Cuma Tren? Pahami Dulu Sebelum Ikutan!Juni Penuh Kejutan! 7 Produk Makeup Terbaru yang Bikin Cantik Enthusiast Auto Kalap!

Konflik tersebut berakhir setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara ke beberapa fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Dalam pidatonya, Khamenei menyebut bahwa Iran telah “menampar wajah Amerika” dengan meluncurkan serangan ke pangkalan militer utama AS di Qatar sebagai bentuk balasan.

Ia juga menegaskan bahwa Republik Islam Iran tidak akan pernah menyerah terhadap tekanan dari pihak asing.

Menanggapi hal tersebut, Trump mengatakan bahwa dirinya telah menyelamatkan nyawa Khamenei. Pejabat tinggi AS menyebut bahwa pada 15 Juni lalu, Presiden Trump secara pribadi memveto rencana Israel untuk mengeliminasi pemimpin tertinggi Iran tersebut.

“Negaranya telah hancur, tiga fasilitas nuklir jahatnya dihancurkan sepenuhnya. Saya tahu persis di mana dia bersembunyi, dan saya tidak mengizinkan Israel maupun Angkatan Bersenjata AS yang merupakan kekuatan militer terbesar dan terkuat di dunia untuk menghabisinya,” ujar Trump melalui unggahan di media sosial.

“Saya menyelamatkannya dari kematian yang sangat mengerikan dan memalukan,” lanjutnya.

Sementara itu, Iran menyatakan bahwa kelanjutan pembicaraan mengenai potensi kesepakatan nuklir akan bergantung pada perubahan sikap Amerika Serikat, terutama dalam hal penghormatan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran.

Baca Juga:Bye Ribet, Halo Kulit Optimal! Rahasia Kulit Sehat Maksimal Cuma Modal Serum Mist!Jerawat Nangkring di Hidung? Hati-hati, Ini 4 Biang Keroknya!

“Jika Presiden Trump benar-benar serius ingin mencapai kesepakatan, maka ia harus mengesampingkan nada tidak hormat dan tidak pantas terhadap Ayatollah Agung Khamenei, serta menghentikan retorika yang melukai jutaan pengikut setianya,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, melalui unggahan di platform X pada Sabtu dini hari.

Trump juga mengungkap bahwa ia sempat mempertimbangkan pencabutan sebagian sanksi terhadap Iran untuk memberi peluang pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk menghentikan seluruh upaya tersebut menyusul pernyataan dari pihak Iran yang ia anggap penuh kebencian dan penghinaan.

0 Komentar