5. Bertanya dengan Tulus
Bertanya bukan hanya cari jawaban, tapi juga tunjukkan keinginan untuk memahami lebih dalam. Setelah mereka selesai cerita, kamu bisa ajukan pertanyaan yang gali lebih dalam perasaan atau pandangan mereka, seperti “Apa yang paling membuat kamu tertekan saat itu? ” atau “Sebenarnya apa yang kamu harapkan terjadi? ” Pertanyaan ini bukan untuk menginterogasi, tapi untuk buka ruang eksplorasi. Pastikan nada suaramu tetap lembut, terbuka, dan tak menghakimi.
6. Hindari Menilai atau Membandingkan
Setiap orang punya dunia dan luka yang berbeda. Saat mereka berbagi cerita, jangan pernah ganti cerita itu dengan kisahmu sendiri. Hindari kalimat seperti, “Ah, aku pernah alami yang lebih parah,” atau “Cuma itu doang? ” karena ini buat mereka merasa diabaikan. Jadilah tempat yang netral, yang tak tentukan mana yang baik atau buruk, mana yang benar atau salah. Kadang, pengakuan sederhana seperti “Pasti berat ya buatmu” sudah cukup buat seseorang merasa diterima.
Nah, teman-teman, itulah cara jadi pendengar yang baik, yang bisa buat lawan bicaramu merasa nyaman. Jangan lupa dipraktikkan ya!