CIREBON, RAKCER.ID – Generasi Z, kelompok angkatan kerja termuda saat ini, telah mendefinisikan ulang makna “karier” di era digital.
Jika generasi sebelumnya cenderung mencari stabilitas dan loyalitas jangka panjang pada satu perusahaan, Gen Z justru berani mendobrak norma dengan strategi yang lebih dinamis dan tak terduga.
Dua fenomena paling menonjol adalah ‘Job Hopping’ dan ‘Side Hustle’, yang menjadi pilar utama cara Gen Z membangun karier anti-mainstream.
Baca Juga:12 Model Plafon Ruang Tamu Terbaru: Dari Minimalis sampai Industrial, Semua Ada!Cat Warna Hijau Cocok dengan Warna Apa? Ini 7 Kombinasi yang Bikin Rumah Makin Menawan
Dulu, sering berpindah kerja kerap dipandang negatif sebagai tanda ketidaksetiaan atau ketidakmampuan beradaptasi.
Namun, bagi Gen Z, ‘Job Hopping’ adalah strategi cerdas untuk mengakselerasi pertumbuhan karier dan finansial mereka.
Mengapa Gen Z Melakukan Job Hopping?
1. Peningkatan Gaji dan Posisi Lebih Cepat
Kenaikan gaji signifikan seringkali lebih mudah didapatkan dengan berpindah perusahaan daripada menunggu kenaikan tahunan di satu tempat.
Setiap kali pindah, Gen Z bisa menegosiasikan gaji yang lebih tinggi dan posisi yang lebih baik, mempercepat kemajuan finansial mereka.
2. Akselerasi Pembelajaran dan Skill Development
Bekerja di berbagai perusahaan dan industri memberikan eksposur pada beragam tantangan, sistem, dan budaya kerja. Ini memperkaya skill set mereka, membuat mereka lebih adaptif dan kompeten di berbagai bidang.
3. Mencari Lingkungan Kerja yang Lebih Baik
Gen Z sangat peduli pada budaya kerja, work-life balance, dan kesehatan mental. Jika suatu lingkungan kerja dirasa toxic atau tidak sesuai nilai pribadi, mereka tidak ragu untuk mencari tempat lain yang lebih suportif dan inklusif.
4. Eksplorasi Minat dan Passion
Baca Juga:Nggak Perlu Bikin Ruangan Baru! Ini 8 Ide Ruang Kerja minimalis di Kamar yang Bikin Betah LemburMau Dekorasi Rumah Dengan Isi Buku? Coba Kamu Buat Ini!
Mereka ingin menemukan pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan minat dan passion. Job hopping menjadi cara untuk mencoba berbagai peran hingga menemukan “tempat yang pas” untuk mereka berkembang.
Tips untuk Job Hopping yang Strategis
1. Jangan Terlalu Sering: Ada batas wajar untuk job hopping. Idealnya, bertahanlah setidaknya 1-2 tahun di satu tempat untuk menunjukkan komitmen dan kemampuan menyelesaikan proyek.
2. Belajar dan Tingkatkan Nilai Diri: Pastikan setiap perpindahan pekerjaan membawa peningkatan skill dan pengalaman yang signifikan, sehingga value kamu di pasar kerja terus meningkat.