4. Kecanduan Media Sosial
Notifikasi yang tiada henti dan desain platform yang dirancang untuk membuat pengguna betah dapat menyebabkan kecanduan.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur, belajar, atau berinteraksi langsung jadi teralihkan, mengganggu pola tidur, konsentrasi, dan interaksi sosial di dunia nyata.
5. Tekanan untuk Tampil Sempurna
Ada tekanan untuk menciptakan “citra sempurna” di media sosial, mulai dari penampilan fisik hingga gaya hidup. Hal ini bisa menyebabkan stres, kecemasan berlebih tentang validasi online, dan bahkan perilaku tidak sehat demi mencapai standar kecantikan atau gaya hidup yang tidak realistis.
6. “Doomscrolling” dan Berita Buruk
Baca Juga:Cat Warna Hijau Cocok dengan Warna Apa? Ini 7 Kombinasi yang Bikin Rumah Makin MenawanNggak Perlu Bikin Ruangan Baru! Ini 8 Ide Ruang Kerja minimalis di Kamar yang Bikin Betah Lembur
Terus-menerus mengonsumsi berita negatif atau informasi bencana tanpa henti (doomscrolling) bisa meningkatkan tingkat kecemasan, pesimisme, dan bahkan depresi.
Bagaimana Gen Z Menghadapinya? Meskipun tantangannya besar, Gen Z juga mulai menyadari dampak media sosial terhadap kesehatan mental mereka. Banyak yang mulai mengambil langkah proaktif:
1. “Digital Detox”: Sengaja membatasi waktu layar atau mengambil jeda dari media sosial.
2. Mengikuti Akun Positif: Memilih untuk hanya mengikuti akun yang memberikan inspirasi, motivasi, atau informasi positif.
3. Mencari Dukungan Profesional: Semakin banyak Gen Z yang terbuka untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.
4. Membangun Koneksi Offline: Lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas dengan teman dan keluarga di dunia nyata.
5. Edukasi Diri: Mempelajari tentang kesehatan mental dan strategi coping melalui berbagai sumber.
Baca Juga:Mau Dekorasi Rumah Dengan Isi Buku? Coba Kamu Buat Ini!Bikin Rak Buku Estetik Sendiri? Ini Cara Gampangnya plus 5 Inspirasi Rak Kayu Keren!
Gelombang stres dan masalah kesehatan mental di kalangan Gen Z akibat media sosial adalah isu kompleks yang memerlukan perhatian serius.
Baik individu, orang tua, maupun platform media sosial perlu berperan aktif untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan suportif.
Bagaimana menurutmu, apakah media sosial lebih banyak membawa dampak positif atau negatif bagi kesehatan mentalmu?