CIREBON, RAKCER.ID – Elon Musk kembali mengeluarkan pernyataan tajam terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat.
Ia memperingatkan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) kebijakan fiskal yang didorong oleh mantan Presiden Donald Trump justru bisa mempercepat kehancuran ekonomi negara tersebut.
RUU yang disebut Trump sebagai “One Big Beautiful Bill” ini berisi pemangkasan pengeluaran pemerintah dan penurunan pajak secara besar-besaran. Namun, menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), dampaknya justru memperbesar defisit dan menambah utang negara secara signifikan.
Baca Juga:Harga Emas Pegadaian Merosot! Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru UBS dan Galeri24 Hari Ini!Stasiun Tanah Abang Resmi Berubah! Ini Rute Baru KRL Rangkasbitung yang Wajib Kamu Tahu!
Musk menyebut, lewat RUU ini, plafon utang Amerika dapat melonjak hingga lima triliun dolar AS, angka tertinggi sepanjang sejarah. Ia menilai kebijakan ini berisiko menyeret AS ke dalam “perbudakan utang”.
Bahkan, Musk memperkirakan defisit anggaran dapat membengkak hingga 2,5 triliun dolar AS.
Konsekuensinya, beban utang jangka panjang yang harus ditanggung rakyat bisa menembus lebih dari Rp40.000 triliun, angka yang sangat sulit untuk ditebus oleh generasi mendatang.
Kekhawatiran Musk juga diperkuat oleh analisis sejumlah ekonom yang memperingatkan bahwa Amerika Serikat bisa menghadapi risiko gagal bayar atau default paling cepat pada Agustus 2025.
Hal ini bisa terjadi apabila Kongres gagal mencapai kesepakatan terkait kenaikan batas utang negara.
Kondisi ini diperparah oleh tarik-ulur politik antara Partai Republik dan Demokrat, yang selama ini kerap menjadikan isu utang sebagai alat tawar-menawar politik.
Drama kebuntuan anggaran dan potensi penutupan pemerintahan pun kembali membayangi.
Jika Amerika benar-benar mengalami gagal bayar, dampaknya akan merambat ke seluruh dunia.
Baca Juga:6 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang Terbaik untuk Gen Z, Mulai dari Sekarang Biar Nggak Nyesel NantiDi Balik Layar Medsos, Menyelami Gelombang Stres dan Kesehatan Mental Gen Z
Nilai tukar dolar bisa jatuh, pasar keuangan global terguncang, suku bunga melonjak, dan ekonomi dunia turut terdampak.
RUU “indah” yang dipromosikan sebagai solusi justru dinilai sebagai ancaman serius bagi masa depan ekonomi Amerika.
Dan jika peringatan Elon Musk benar, dunia patut bersiap menghadapi potensi krisis berikutnya.