Trader Rugi Rp200 Miliar dalam Seminggu Akibat Leverage Tinggi

Trader Rugi
Trader Rugi Rp200 Miliar dalam Seminggu Akibat Leverage Tinggi. Foto: Pinterest - RAKCER. ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Seorang trader crypto dengan nama samaran Qwatio mengalami kerugian besar setelah delapan kali terkena likuidasi hanya dalam waktu satu minggu.

Menurut data dari Lookonchain, total kerugiannya mencapai US$12,5 juta atau sekitar Rp202 miliar.

Simak ulasan lengkap tentang Trader Rugi Rp200 Miliar

Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh penggunaan leverage tinggi dalam trading.

Baca Juga:Arbitrum Naik 17% Usai Muncul Kabar Kemitraan dengan RobinhoodPasca Donald Trump Dorong Prospek XRP ke US$150 Miliar, Harganya Meroket 38%

Salah satu posisi Ether (ETH) milik Qwatio mengalami likuidasi sebagian karena ia menggunakan leverage hingga 25x.

Likuidasi terjadi saat harga ETH menyentuh batas kritis US$2.534, dengan pergerakan harga selama 24 jam terakhir berada di kisaran US$2.425–US$2.519.

Nasib serupa menimpa posisi Bitcoin (BTC) miliknya, yang juga terlikuidasi sebagian.

Batas likuidasi baru untuk BTC miliknya tercatat di US$109.

170, mengindikasikan bahwa Qwatio mempertaruhkan posisi dengan ekspektasi pergerakan harga ekstrem.

Ironisnya, Qwatio sempat mencetak keuntungan besar hanya beberapa bulan lalu.

Ia meraup untung sekitar US$6,8 juta dari posisi long pada BTC dan ETH menggunakan leverage 50x.

Keuntungan tersebut diperolehnya tak lama sebelum pengumuman mengejutkan dari Donald Trump terkait pembentukan Cadangan Crypto Nasional AS sebuah momen yang memicu reli harga kripto besar-besaran.

Namun, kejayaan tersebut tak bertahan lama.

Strategi agresif berbasis leverage tinggi justru menjadi bumerang ketika pasar bergerak berlawanan arah.

Kisah Qwatio menjadi pengingat keras bagi para trader tentang risiko tinggi dari penggunaan leverage ekstrem, terutama di pasar kripto yang sangat volatil. (*)

0 Komentar