CIREBON,RAKCER.ID – JPMorgan, salah satu institusi keuangan terbesar di Amerika Serikat, tengah bersiap untuk meluncurkan stablecoin baru bernama JPMD.
Langkah ini dilakukan setelah RUU Genius Act berhasil disahkan oleh Senat AS, yang membuka peluang lebih luas bagi lembaga keuangan untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi blockchain serta aset digital secara legal dan terstruktur.
Simak ulasan lengkap tentang JPMorgan Berencana Terbitkan Stablecoin
Menurut eks-CEO dari salah satu bursa kripto ternama, Arthur Hayes, keputusan JPMorgan ini bukan hanya respons terhadap kemajuan regulasi, tetapi juga bagian dari strategi efisiensi biaya yang signifikan.
Baca Juga:Whale Telah Melepaskan 500.000 Bitcoin Selama Setahun TerakhirPasar Crypto Menghijau, Memecoin Dominasi Kenaikan Tertinggi
Hayes berpendapat bahwa penggunaan stablecoin seperti JPMD memungkinkan bank untuk memangkas banyak beban biaya operasional dan kepatuhan yang selama ini menjadi pengeluaran rutin dan besar.
“Kenapa JPMorgan repot-repot mendorong nasabah untuk beralih dari simpanan tradisional ke stablecoin JPMD? Jawabannya sederhana: pengurangan biaya,” ungkap Hayes dalam blog resminya.
Ia menjelaskan bahwa bank-bank besar seperti JPMorgan saat ini dapat menghabiskan hingga US$20 miliar per tahun hanya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan dan regulasi.
Dengan adopsi stablecoin, sebagian besar beban tersebut bisa dikurangi drastis, bahkan berpotensi menjadi nol.
Stablecoin sendiri merupakan aset digital yang nilainya dipatok secara stabil terhadap mata uang fiat, seperti dolar AS.
Ini membuatnya sangat menarik untuk digunakan dalam transaksi keuangan digital karena menawarkan kecepatan, transparansi, dan biaya yang lebih rendah dibanding sistem keuangan tradisional.
Bagi JPMorgan, JPMD bukan hanya sekadar alat pembayaran digital, melainkan juga instrumen yang dapat membuka peluang investasi besar.
Baca Juga:Seorang Whale Pindahkan 7.499 Bitcoin Setelah 2 Tahun Tidak Aktif, Picu Spekulasi PasarVolatilitas Bitcoin Menurun, Terendah Sejak 2 Tahun Terakhir
Hayes menyebut bahwa dengan stablecoin ini, JPMorgan bisa membeli obligasi pemerintah AS dalam jumlah besar tanpa terkendala biaya kepatuhan atau operasional yang biasanya menyertainya.
Hal ini tentu memberi bank keunggulan kompetitif dan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengelola portofolio keuangan mereka.
Selain itu, pengembangan stablecoin JPMD juga mencerminkan bagaimana lembaga keuangan konvensional mulai beradaptasi dengan perubahan lanskap finansial global.
Semakin banyak pelaku industri melihat masa depan keuangan yang lebih terdesentralisasi dan digital, serta perlunya mempercepat transformasi layanan agar tetap relevan di era blockchain.