CIREBON,RAKCER.ID – Harga Bitcoin sempat tergelincir ke level US$107.000 setelah beredar kabar bahwa wallet era Satoshi yang tidak aktif selama 14 tahun memindahkan Bitcoin senilai US$8,6 miliar.
Peristiwa langka ini langsung mengguncang sentimen pasar, membuat BTC turun sekitar 1% dari level US$108.000 yang telah dipertahankan dalam beberapa hari terakhir.
Simak ulasan lengkap tentang Bitcoin Sempat Turun
Penurunan harga ini juga terjadi di tengah libur Hari Kemerdekaan di Amerika Serikat, saat pasar Wall Street tutup dan aktivitas perdagangan melambat, membuat pergerakan harga Bitcoin lebih rentan terhadap sentimen negatif.
Baca Juga:Keuntungan Holder Bitcoin Belum Terealisasikan hingga Rp19 KuadriliunJPMorgan Pangkas Proyeksi Pasar Stablecoin ke US$500 Miliar pada 2028
Trader crypto TheKingfisher mencatat lonjakan “toxic order flow” jenis transaksi yang justru merugikan market maker, atau penyedia likuiditas di bursa.
Ia memperkirakan harga bisa kembali naik sesaat, berpotensi memicu likuidasi terhadap posisi short leverage tinggi, yaitu trader yang bertaruh harga akan turun.
Di sisi lain, data dari CoinGlass menunjukkan Bitcoin mulai menembus area likuiditas dari posisi long, menandakan banyak trader yang berharap harga naik mulai tertekan.
Sementara itu, tekanan jual semakin tebal di atas level US$110.000, menciptakan resistensi signifikan terhadap kelanjutan tren bullish.
Analis Rekt Capital menegaskan bahwa level US$108.000 menjadi batas psikologis penting.
Penurunan di bawah garis tren naik sejak rekor US$112.000 bisa menandakan ancaman terhadap tren bullish.
Namun, jika harga kembali ditutup harian di atas level tersebut, penurunan ini hanya dianggap sebagai koreksi sehat dalam tren jangka menengah. (*)