Dompet Era Satoshi Pindahkan US$8,6 Miliar, Ahli Curiga Ada Pembobolan

Dompet Era Satoshi
Dompet Era Satoshi Pindahkan US$8,6 Miliar, Ahli Curiga Ada Pembobolan. Foto: Pinterest - RAKCER. ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Komunitas crypto digemparkan oleh aktivitas mencurigakan dari dompet era Satoshi yang telah lama tidak aktif.

Sejak 4 Juli, dompet yang terakhir aktif pada 2011–2012 itu memindahkan Bitcoin senilai total US$8,69 miliar.

Pergerakan ini mencakup pengiriman antara 10.000 hingga 200.000 BTC dalam beberapa transaksi besar.

Baca Juga:Ahli Khawatir RUU Usulan Trump Bakal Dorong Bitcoin ke US$90 RibuPengembang Ethereum Bentuk Komunitas Demi Capai Harga US$10.000,

Simak Ulasan lengkap tentang Dompet Era Satoshi Pindahkan

Pada hari kemerdekaan AS, dua transaksi besar terlihat dari salah satu dompet tersebut yang memindahkan masing-masing 40.000 BTC senilai sekitar US$4,35 miliar.

Totalnya, delapan dompet yang menerima BTC sejak 2011 telah aktif kembali dan mentransfer 80.009 BTC.

Menurut Lookonchain, dua dari alamat ini pertama kali menerima BTC pada April 2011, saat harga masih sekitar US$0,78.

Enam alamat lainnya mulai aktif pada Mei 2011, ketika BTC diperdagangkan sekitar US$3,37 per koin.

Direktur Coinbase, Connor Grogan, menyampaikan kekhawatirannya dan menduga bahwa alamat whale tersebut mungkin telah dibobol.

Ia mencatat bahwa sebelum semua BTC dipindahkan, alamat tersebut sempat menguji kunci privatnya melalui transaksi di Bitcoin Cash (BCH).

“Ada kemungkinan kecil bahwa US$8 miliar Bitcoin ini telah diretas atau kunci privatnya telah dikompromikan,” tulis Grogan di akun X-nya.

Baca Juga:Rahasia Wajah Glowing ala Everwhite Essence TonerHouse Wonder Pore Freshner, Toner Andalan untuk Pori Lebih Rapat

Ia juga menyoroti bahwa alamat BCH terkait lainnya tetap tidak aktif, memperkuat kecurigaan akan potensi pembobolan.

Jika terbukti benar, ini bisa menjadi salah satu pencurian crypto terbesar sepanjang sejarah.

Namun, hingga kini, belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi skenario peretasan, dan pergerakan tersebut masih menjadi bahan spekulasi besar di kalangan komunitas. (*)

0 Komentar