CIREBON,RAKCER.ID – Elon Musk kembali mengguncang panggung politik dan keuangan global.
Melalui platform media sosial X, ia secara resmi mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party.
Partai ini hadir dengan agenda utama mendukung adopsi Bitcoin (BTC) dan menolak sistem keuangan berbasis fiat.
Baca Juga:Emas Turun Usai Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICSToncoin Sempat Anjlok Usai Klaim Visa Emas Ditolak Otoritas UEA
Simak ulasan lengkap tentang Elon Musk Bentuk Partai America Party
Dalam pernyataannya, Musk tegas menyebut bahwa “fiat tidak memiliki harapan,” menandakan komitmen kuat terhadap aset kripto sebagai masa depan ekonomi.
Peluncuran America Party berlangsung di tengah memanasnya hubungan Musk dengan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Setelah Trump melontarkan kritik keras terhadap Musk di Truth Social, Elon membalas dengan meluncurkan jajak pendapat yang mendapat dukungan luas untuk pendirian partai baru.
Hasil polling ini memperkuat langkahnya membentuk partai alternatif yang menantang sistem politik mapan.
Sebelum deklarasi tersebut, sejumlah tokoh politik ternama sudah berupaya menjalin aliansi dengan Musk.
Andrew Yang, mantan kandidat presiden AS, sempat menyarankan kerja sama dengan Forward Party.
Sementara itu, Steven Nekhaila dari Libertarian National Committee juga dikabarkan melakukan pendekatan.
Baca Juga: Review Lengkap Kiehl's Calendula Herbal Extract TonerMamonde Rose Water Toner: Rahasia Kulit Lembap dan Segar dengan Sentuhan Mawar
Namun, Musk lebih memilih jalan independen dengan fokus pada One Big Beautiful Bill Act, sebuah agenda kebijakan progresif yang sempat memicu konflik internal dengan kubu Trump.
Meski memiliki kekayaan besar dan pengaruh global, Musk dihadapkan pada sejumlah tantangan besar.
Salah satunya adalah status kelahiran di Afrika Selatan, yang menimbulkan pertanyaan soal kelayakan hukum dalam pemilu nasional AS.
Selain itu, mengamankan akses surat suara di 50 negara bagian akan menjadi ujian berat bagi America Party di kancah politik Amerika.
Langkah ini memperkuat posisi Elon Musk sebagai sosok anti-establishment yang tidak hanya menantang sistem moneter konvensional, tetapi juga struktur politik dominan di Amerika Serikat. (*)