Emas Turun Usai Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS

Emas Turun
Emas Turun Usai Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS. Foto: Pinterest - RAKCER. ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Harga emas batangan global terkoreksi 0,9% mendekati level US$3.306 per ons pada Senin (07/07), setelah mantan Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara BRICS yang dianggap menjalankan kebijakan anti-Amerika.

Pernyataan ini memicu kekhawatiran pasar terkait eskalasi ketegangan perdagangan internasional.

Simak ulasan lengkap tentang Emas Turun

Penurunan harga emas global turut berdampak pada emas lokal. Emas Antam tercatat melemah Rp7.000 menjadi Rp1.841.000 per gram.

Sementara itu, nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah, naik ke Rp16.219 dari posisi sebelumnya di Rp16.185.

Baca Juga:Toncoin Sempat Anjlok Usai Klaim Visa Emas Ditolak Otoritas UEA Review Lengkap Kiehl's Calendula Herbal Extract Toner

Melalui platform media sosial Truth Social, Trump menyatakan, “Negara mana pun yang bersekutu dengan kebijakan anti-Amerika BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini.”

Pernyataan Trump muncul tak lama setelah pertemuan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Brasil.

Dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota termasuk Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan beberapa negara berkembang seperti Indonesia mengutarakan kekhawatiran terhadap tindakan proteksionis AS.

Mereka menilai tarif sepihak yang diberlakukan AS bersifat ilegal dan merugikan stabilitas ekonomi global.

Menanggapi dinamika tersebut, BRICS sepakat untuk melanjutkan pembicaraan terkait sistem pembayaran lintas batas yang lebih independen.

Salah satu tujuannya adalah mengurangi ketergantungan pada dolar AS, sebagai bagian dari strategi de-dolarisasi dalam transaksi internasional antarnegara anggota.

Namun, Trump menanggapi rencana ini dengan ancaman lebih lanjut.

Ia mengatakan akan mengenakan tarif hingga 100% jika BRICS melanjutkan de-dolarisasi.

Meski demikian, penolakan keras dari AS justru memperkuat tekad negara-negara BRICS untuk mengembangkan alternatif sistem pembayaran dan memperluas kerja sama ekonomi berbasis mata uang lokal.

Baca Juga:Mamonde Rose Water Toner: Rahasia Kulit Lembap dan Segar dengan Sentuhan MawarSegarkan dan Tenangkan Kulitmu dengan Cosrx Centella Water Alcohol Free Toner

Langkah-langkah ini menandai pergeseran penting dalam lanskap perdagangan global, yang berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik sekaligus mempercepat fragmentasi sistem keuangan dunia.

Artikel ini tidak mengandung nasihat keuangan. Selalu lakukan riset secara mandiri sebelum mengambil keputusan investasi. (*)

0 Komentar