Beberapa solusi jangka pendek mulai digulirkan, seperti subsidi gaji guru dari yayasan, kolaborasi antar-sekolah, hingga penawaran program kelas vokasi berbasis keterampilan.
Namun, semua itu dinilai masih belum cukup untuk menjawab tantangan struktural yang dihadapi pendidikan swasta secara menyeluruh.
Aktivis pendidikan mendesak pemerintah kota dan provinsi untuk meninjau kembali kebijakan pembinaan pendidikan swasta.
Baca Juga:Cikeusal Krisis Air Bersih Akibat 40 Tahun Tambang SemenTangis Haru Sambut Jenazah Tasmi, PMI Cirebon yang Meninggal di Malaysia
Bentuk bantuan langsung seperti hibah fasilitas belajar, pelatihan guru, hingga insentif bagi sekolah swasta yang menangani siswa miskin perlu dikembangkan lebih serius.
Kondisi yang terjadi di sekolah swasta Cirebon hari ini bukan sekadar tentang lembaga yang kekurangan murid, tapi juga soal masa depan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
Guru-guru yang bertahan dengan gaji jauh di bawah standar adalah wajah nyata dari dedikasi tanpa dukungan yang layak. (*)