Panjat Pinang Masih Jadi Primadona? Ini Ide Lomba 17-an Terbaru!

Panjat Pinang Masih Jadi Primadona? Ini Lomba 17-an Terbaru!
Lomba panjat pinang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI. FOTO: PINTEREST/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Setiap tanggal 17 Agustus, suasana kampung, gang-gang sempit, hingga alun-alun kota mendadak berubah.

Sorak sorai warga menyatu dalam semangat perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu yang paling ditunggu adalah omba-lomba tujuhbelasan. Dan di antara deretan permainan rakyat itu, panjat pinang nyaris selalu jadi bintang utamanya.

Tapi, di tengah perubahan zaman dan selera generasi muda yang kian kreatif, muncul pertanyaan: Apakah panjat pinang masih jadi primadona lomba 17-an? Atau kini saatnya memberi panggung pada lomba-lomba baru yang tak kalah seru?

Baca Juga:Raden Sri Wulandari Siap Perjuangkan Kesejahteraan NelayanTidak Yakin Pimpinan Pesantren Buntet Cirebon Dukung Prabowo-Gibran

Panjat Pinang: Tradisi yang Tak Pernah Sepi Penonton

Panjat pinang bukan sekadar lomba, tapi tontonan akrobatik rakyat. Batang pinang tinggi dilumuri oli, di puncaknya tergantung hadiah-hadiah menggiurkan: mulai dari sembako, pakaian, hingga alat elektronik.

Peserta yang biasanya bertim bekerja sama memanjat, menyusun strategi, dan tak jarang terjatuh dengan tawa riuh penonton. Keringat bercampur oli jadi simbol perjuangan penuh tawa.

Namun, di beberapa tempat, panjat pinang mulai ditinggalkan. Ada yang menganggapnya terlalu berisiko, atau terlalu “basi” untuk generasi sekarang. Masyarakat urban, khususnya generasi Z, mulai mencari sesuatu yang lebih kekinian, relevan, dan bisa masuk Instagram Story.

Maka muncullah inovasi-inovasi lomba 17-an yang bukan cuma menghibur, tapi juga penuh kreativitas, edukatif, dan bahkan bisa viral.

Lomba 17-an Kekinian: Lebih dari Sekadar Seru-seruan

Berikut ini adalah daftar lomba-lomba 17-an terbaru dan unik, yang mulai naik daun di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian hadir dari hasil modifikasi tradisi, sebagian lagi lahir dari ide-ide segar generasi muda.

1. Estafet Sarung Sambung Ayat

Perpaduan antara lomba estafet dan pengetahuan agama. Peserta harus berpindah tempat memakai sarung secara estafet, lalu menyambung ayat pendek yang diberikan panitia. Cocok untuk lingkungan pesantren atau kampung yang ingin menggabungkan hiburan dengan nilai edukatif.

2. Fashion Show Daur Ulang

Lomba ini tak hanya mengasah kreativitas, tapi juga membawa pesan penting soal lingkungan. Peserta harus membuat kostum dari sampah plastik, kardus, atau bahan bekas lainnya, lalu memamerkannya di atas “catwalk kampung”. Juri menilai dari kreativitas, tema, dan pesan moral kostum.

0 Komentar