CIREBON, RAKCER.ID – Pernah dengar istilah tiger parenting? Gaya pengasuhan ini memang terdengar hebat karena bertujuan mencetak anak berprestasi.
Tapi hati-hati, metode ini bisa berdampak buruk jika diterapkan secara ekstrem!
Apa Itu Tiger Parenting?
Tiger parenting adalah gaya asuh yang ketat dan otoriter, di mana orang tua sangat menuntut anak untuk sukses, terutama dalam bidang akademik.
Baca Juga:3 Kalimat Sederhana dari Orang Tua yang Dapat Menguatkan Anak Dewasa5 Cara Membangun Kembali Kedekatan Emosional dengan Orang Tua
Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Amy Chua, seorang profesor hukum, lewat bukunya Battle Hymn of the Tiger Mom.
Amy Chua menjelaskan bahwa gaya ini menggabungkan pendekatan positif dan negatif.
Meski banyak digunakan dalam budaya Asia, terutama Tiongkok, tidak semua keluarga Asia menerapkannya.
Ciri-Ciri Tiger Parenting
Kenali tanda-tanda tiger parenting, antara lain:
1. Menekankan prestasi akademik tinggi
2. Disiplin dan kontrol ketat
3. Mengharuskan anak dapat nilai A, masuk universitas top, dapat beasiswa
4. Minim waktu untuk bermain, bersosialisasi, dan eksplorasi minat pribadi
5. Orang tua kecewa atau marah saat anak tidak memenuhi standar
Anak-anak dengan orang tua seperti ini sering kali merasa:
1. Tidak bebas menyuarakan keinginan sendiri
2. Hidup hanya untuk memenuhi ambisi orang tua
3. Stres dan kehilangan jati diri
4. Bahaya Tiger Parenting bagi Anak
Meskipun tampak “niat baik”, penelitian menyebutkan bahwa tiger parenting bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik anak.
Solusi: Disiplin dengan Dukungan
Para ahli menyarankan pola asuh yang lebih hangat dan suportif. Anak tetap perlu disiplin, tapi juga perlu:
Ruang untuk berekspresi
Rasa aman untuk bicara jujur
Kepercayaan dari orang tua
Setiap anak itu unik, jadi gaya parenting harus disesuaikan. Jangan sampai ambisi orang tua justru merenggut masa kecil anak.
Tiger parenting mungkin terlihat seperti cara terbaik untuk mencetak anak sukses.
Baca Juga:4 Cara Membentuk Anak yang Tangguh dan Bermental Kuat, Tanpa Drama6 Kebiasaan Orang Tua yang Bikin Anak Cerdas Secara Emosional, Bukan Cuma Akademik!
Tapi jika diterapkan secara ekstrem, gaya ini bisa merusak mental, kesehatan, dan hubungan anak dengan orang tua.
Yuk, lebih bijak dalam mengasuh anak. Tumbuhkan cinta, komunikasi, dan dukungan karena itu yang paling anak butuhkan untuk tumbuh bahagia dan berprestasi!