Anggota Dewan Umar Stanis Klau Minta Pemerintah Kota Cirebon Tidak Tutup Mata atas Krisis Sampah TPA Kopiluhur

Anggota Dewan Umar Stanis Klau Minta Pemerintah Kota Cirebon Tidak Tutup Mata atas Krisis Sampah TPA Kopiluhur
SOROTAN. Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Umar Stanis Klau menyoroti permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur di wilayah Argasunya yang memberikan dampak pencemaran lingkungan kepada warga sekitar. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

Ia menyayangkan kondisi TPA Argasunya yang kini terkesan hanya menjadi tempat pembuangan sampah dari pusat kota, tanpa ada pengolahan yang layak.

“Jarak TPA ke permukiman tidak ideal. Aturan menyebut minimal 1 kilometer, tapi faktanya di lapangan itu sudah menyatu dengan permukiman. Masa kita tutup mata?” ujarnya.

Jika dibiarkan saja, Umar mengatakan, saat musim hujan akan menimbulkan bau menyengat dan saat musim kemarau atau panas akan berpotensi kebakaran.

Baca Juga:Warga Argasunya Protes Pengelolaan Sampah TPA Kopiluhur yang Merusak LingkunganPengelola TPA Kopiluhur Terbuka Soal Pencemaran, Tawarkan Solusi untuk Warga

“Ini buah simalakama, karena saat musim hujan akan bau, musim panas itu berpotensi kebakaran. Serba salah. Sehingga saya meminta pemerintah kota agar melakukan pengolahan secara maksimal,” katanya.

Umar Stanis Klau mengusulkan dua opsi solusi. Pertama, pengelolaan maksimal di lokasi yang ada. Kedua, jika memungkinkan, mencari lokasi alternatif lain untuk TPA.

“Kalau memang tidak ada lahan lain karena wilayah sempit, maka optimalkan yang ada. Kita dengar ada program bank sampah, tapi efektivitasnya bagaimana? Berapa kubik yang bisa dikurangi setiap hari? Jangan sampai itu cuma formalitas,” pungkasnya. (its)

0 Komentar