CIREBON, RAKCER.ID – Saat mencari laptop baru, seringkali kita dihadapkan pada spesifikasi teknis yang membingungkan. Salah satu yang paling penting adalah prosesor atau CPU. Produsen seringkali hanya memberikan nama dan seri, seperti “Intel Core i7” atau “AMD Ryzen 9,” tanpa menjelaskan performa aktualnya.
Di sinilah peran benchmark menjadi krusial, benchmark adalah tes standar yang mengukur kinerja prosesor secara objektif. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui apa saja jenis-jenis benchmark prosesor.
Dengan memahami jenis-jenis benchmark, Anda bisa membaca data performa dengan benar dan memastikan laptop yang Anda beli benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca Juga:Vivo Y400 Baru Saja Rilis! Berikut Harga dan Spesifikasi LengkapnyaDaftar HP Android Keluaran Terbaru Tahun 2025: Ragam Pilihan dari Flagship hingga Budget Murah
1. Benchmark Sintetis
Jenis benchmark ini dirancang untuk mengukur performa teoretis atau kekuatan komputasi maksimal dari sebuah prosesor. Tes ini tidak meniru aplikasi sehari-hari, melainkan memberikan beban kerja yang intensif untuk menguji setiap kemampuan CPU.
Cinebench
Ini adalah benchmark paling populer untuk mengukur performa rendering 3D dan kemampuan multi-core. Cinebench memberikan skor berdasarkan seberapa cepat prosesor dapat merender gambar 3D yang kompleks.
Skor yang tinggi sangat penting bagi para content creator, animator, dan desainer grafis yang bekerja dengan aplikasi seperti Blender atau Cinema 4D.
Geekbench
Benchmark ini mengukur performa single-core dan multi-core dalam berbagai skenario komputasi. Skornya mudah dipahami dan sering digunakan untuk perbandingan cepat antar-prosesor.
Skor single-core yang tinggi menunjukkan performa yang baik untuk aplikasi ringan dan game lama, sementara skor multi-core yang tinggi penting untuk multitasking berat dan aplikasi profesional.
3DMark
Meskipun lebih fokus pada kartu grafis (GPU), 3DMark juga memiliki tes CPU. Benchmark ini mengukur kemampuan prosesor dalam mendukung game, seperti simulasi fisika dan AI. Hasilnya memberikan gambaran tentang seberapa baik performa prosesor untuk pengalaman bermain game yang mulus.
2. Benchmark Dunia Nyata
Tidak semua orang menggunakan laptop untuk rendering 3D. Benchmark jenis ini mengukur performa prosesor saat menjalankan tugas-tugas yang lebih relevan dengan penggunaan sehari-hari, seperti yang biasa dilakukan di kantor atau rumah.
Baca Juga:Laptop 5 Jutaan Paling Worth It untuk Mahasiswa KIP-K!Bikin Konten Jadi Lebih Mudah! Pilihan Laptop Terbaik untuk Content Creator Pemula
PCMark
Benchmark ini mengukur performa laptop secara keseluruhan dalam skenario produktivitas kantor, seperti Browse web, video conference, dan pengeditan foto ringan. Skor yang tinggi di PCMark menunjukkan laptop yang responsif dan nyaman untuk digunakan sehari-hari.