CIREBON, RAKCER.ID – Warga Kelurahan Kesenden antusias mengikuti lomba MTQ Tingkat Kelurahan 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Kesenden. Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kelurahan tahun 2025 ini berlangsung di aula dan halaman kelurahan menjadi agenda rutin tahunan, sekaligus ajang penjaringan peserta yang akan mewakili kelurahan di tingkat kecamatan, kota, hingga nasional.
Lurah Kesenden, Ruliyanto menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan dan penguatan nilai-nilai keagamaan di masyarakat.
“Kita menggelar ini untuk menjaring bibit potensial yang ada di wilayah Kelurahan Kesenden. Alhamdulillah tahun ini peserta meningkat hampir 100 persen. Tahun lalu hanya sekitar 30-an peserta, sekarang mencapai 61 peserta,” ujar Ruliyanto.
Baca Juga:Pemerintah Kecamatan Kejaksan Dorong Pelestarian Lingkungan Lewat Lomba K3 di KebonbaruAcara Suminar Caruban IX Kenalkan Anak-Anak pada Kecintaan Terhadap Budaya Cirebon
Menurutnya, peningkatan tersebut menjadi indikator bahwa wilayah Kesenden memiliki potensi besar dalam bidang keagamaan.
“Ini menandakan bahwa wilayah Kelurahan Kesenden memiliki potensi dari bidang keagamaan,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya melahirkan prestasi, tetapi juga membentengi generasi muda dari pengaruh negatif pergaulan.
“Mudah-mudahan selain dari sisi prestasi yang akan kita coba munculkan, ini menjadi sinyalemen bahwa warga kami dari sisi keagamaannya juga bisa muncul sehingga dapat membentengi, khususnya Generasi muda dalam menyikapi hal-hal negatif terkait dengan pergaulan ya,” tambahnya.
Lomba MTQ tingkat Kelurahan Kesenden tahun ini dibagi ke dalam tiga kategori usia yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Pembagian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat sejak usia dini untuk mencintai Al-Quran serta memperkuat pemahaman agama.
Ruliyanto mengatakan, pembinaan keagamaan di Kesenden berjalan baik berkat sinergi mulai dari tingkat RT, RW, hingga kelurahan.
“Berbagai kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu Al-Hidayah, peringatan hari besar Islam, hingga pembinaan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di setiap RW terus berlangsung. Bahkan, di belakang kantor kelurahan juga telah berdiri rumah tahfiz sebagai pusat pembinaan hafalan Al-Quran,” pungkasnya.
Baca Juga:Anggota Dewan Umar Stanis Klau Minta Pemerintah Kota Cirebon Tidak Tutup Mata atas Krisis Sampah TPA KopiluhurWarga Argasunya Protes Pengelolaan Sampah TPA Kopiluhur yang Merusak Lingkungan
Salah satu peserta lomba termuda, Aldila Ghazi Muhammad Ikhsan (10), mengaku gugup karena baru pertama kali didaftarkan oleh sang guru untuk mengikuti lomba MTQ.
“Didaftarkan guru, deg-degan tapi senang karena pertama kali ikut,” kata Aldila sambil tersenyum.