Memahami Fenomena "Doomscrolling": Mengapa Kita Tidak Bisa Berhenti Membaca Berita Buruk?

Memahami Fenomena \"Doomscrolling\": Mengapa Kita Tidak Bisa Berhenti Membaca Berita Buruk?
Memahami Fenomena \"Doomscrolling\". Foto: Tangkapan layar/Rakcer.id
0 Komentar

Ketika dunia terasa kacau dan tidak pasti, seperti saat krisis global, kita merasa kehilangan kendali situasi. Terus menerus mencari informasi, membuat kita berpikir bahwa kita sedang mengendalikan situasi.

Kita merasa bahwa dengan mengetahui lebih banyak informasi, kita akan merasa lebih siap. Padahal kenyataanya, banyak sekali hal-hal di luar sana yang tidak bisa kita kendalikan.

  • FOMO (Fear of Missing Out)

FOMO adalah sebuah rasa takut tertinggal atau tidak up-to-date dengan informasi terbaru. Kita merasa harus tahu apa yang dibicarakan semua orang, terutama di masa-masa penting.

Baca Juga:Strategi Jitu Monetisasi Konten dengan Pay-Per-View Untuk Content CreatorRekomendasi Platform Pay-Per-View Terbaik untuk Streaming Acara Olahraga

Hal ini membuat seseorang terus mencari tahu berbagai informasi di media sosial dengan terus melakukan scrolling tanpa berhenti karena takut melewatkan sesuatu yang sedang viral.

Dampak Buruk Doomscrolling untuk Kesehatan Mental

Meskipun terlihat sepele, ternyata kebiasaan doomscrolling memiliki pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental, di antaranya adalah:

  • Peningkatan Kecemasan dan Stress

Paparan berita buruk yang konstan bisa memicu respons stres dalam tubuh. Hormon korsitol dan adrenalin meningkat, membuat kita merasa cemas, gelisah, dan tegang.

  • Gangguan Tidur

Usahakan untuk tidak menggulir berita negatif sebelum tidur karena informasi negatif yang memicu kecemasan akan membuat pikiran kita aktif, sulit rileks sehingga akan mempengaruhi kualitas tidur.

  • Perasaan Putus Asa dan Depresi

Berita negatif yang memenuhi pikiran kita akan mempengaruhi pandanga kita terhadap dunia, dimana kita akan melihat semua hal dari perspektif yang berbeda. Hal ini dapat memicu perasaan putus asa, ketidakberdayaan, bahkan bisa memicu gejala depresi.

  • Penurunan Produktivitas

Waktu yang dihabiskan untuk doomscrolling seringkali menggerus waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, bekerja, atau berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita.

Cara Menghentikan Kebiasaan Doomscrolling

Menghentikan kebiasaan doomscrolling memang tidak mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba:

Baca Juga:Platform Video Pay-Per-View: Cara Kerja, Kelebihan dan KekuranganInilah Daftar Pekerjaan Freelance Terpopuler tahun 2025 dengan Bayaran Tinggi

  • Tetapkan Screentime

Gunakan fitur pengatur waktu di smartphone kamu untuk membatasi akses ke aplikasi media sosial atau berita. Tetapkan waktu khusus untuk memeriksa berita, misalnya 15 menit di pagi dan 15 menit di sore hari. Patuhi batasan yang telah kamu buat.

0 Komentar