Memahami Fenomena "Doomscrolling": Mengapa Kita Tidak Bisa Berhenti Membaca Berita Buruk?

Memahami Fenomena \"Doomscrolling\": Mengapa Kita Tidak Bisa Berhenti Membaca Berita Buruk?
Memahami Fenomena \"Doomscrolling\". Foto: Tangkapan layar/Rakcer.id
0 Komentar

  • Pilih Sumber Berita yang Terpercaya

Daripada mendapatkan berita dari feed media sosial yang acak, pilihlah beberapa sumber berita terpercaya dan profesional.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan informasi yang akurat tanpa harus terpapar judul-judul provokatif dan sensasional yang bertebaran di mana-mana.

  • Hapus atau Matikan Notifikasi

Matikan semua notifikasi yang tidak penting karena munculnya notifikasi secara terus-menerus dari aplikasi dan media sosial dapat mendorong perilaku doomscrolling.

Baca Juga:Strategi Jitu Monetisasi Konten dengan Pay-Per-View Untuk Content CreatorRekomendasi Platform Pay-Per-View Terbaik untuk Streaming Acara Olahraga

  • Lakukan Kegiatan Lain

Daripada berjam-jam menggulir layar, kamu bisa mengganti kebiasaan ini dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan menenangkan. Misalnya membaca buku, berolahraga, mendengarkan musik, melakukan hobi, atau sekadar berbincang dengan orang terdekat.

  • Bersikap Lebih Bijak (Mindfulness)

Bersikaplah lebih bijak saat kamu mulai menyadari bahwa kamu mulai memiliki gejala doomscrolling. Cobalah untuk berhenti sejenak dan tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkan informasi ini dan hal ini membuat kamu merasa lebih baik atau lebigh buruk. Dengan memiliki kesadaran tersebut, kamu mungkin bisa memutus siklus doomscrolling.

Doomscrolling merupakan respon alami otak kita terhadap ketidakpastian. Namun, penting untuk mengenali bahwa kebiasaan ini seringkali lebih merusak daripada membantu.

Dengan menyadari dampak buruk doomscrolling dan mengambil langkah pencegahan, kita akan bisa melindungi kesehatan mental kita dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang.

0 Komentar