CIREBON, RAKCER.ID – Di pasar laptop yang dipenuhi berbagai pilihan, dua kategori yang sering membuat bingung calon pembeli adalah laptop biasa (mainstream) dan ultrabook. Sekilas, keduanya terlihat sama-sama laptop, namun sebenarnya ada perbedaan mendasar yang memengaruhi pengalaman penggunaan, performa, dan harganya.
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli laptop baru, ada satu pertanyaan penting yang harus dijawab: “Pilih Ultrabook atau Laptop Biasa?” Memahami perbedaan keduanya adalah kunci untuk menemukan perangkat yang benar-benar menunjang produktivitas Anda.
Memilih yang salah bisa berujung pada penyesalan, entah karena laptop terlalu berat untuk dibawa atau performanya kurang bertenaga untuk pekerjaan Anda. Untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat, mari kita bedah perbedaan utama antara laptop biasa dan ultrabook.
Baca Juga:Jangan Salah Pilih Laptop! Kenali Dulu Jenis-jenis Benchmark ProsesornyaTop 3 Laptop Gaming dengan Spesifikasi Tinggi dan Harga yang Terjangkau
1. Desain dan Portabilitas
Ini adalah perbedaan paling mencolok dan menjadi alasan utama mengapa ultrabook begitu diminati.
Laptop Biasa
Laptop konvensional cenderung memiliki bodi yang lebih tebal dan berat. Bobotnya bisa mencapai 2 kg atau lebih, dengan ketebalan yang bervariasi. Desainnya yang lebih besar memungkinkan adanya ruang untuk sistem pendingin yang lebih masif, baterai lebih besar, dan lebih banyak port konektivitas.
Laptop Ultrabook
Sesuai namanya, ultrabook mengutamakan desain yang ultra tipis dan ultra ringan. Bobotnya umumnya di bawah 1,5 kg, bahkan banyak yang hanya sekitar 1 kg. Ketebalannya pun sangat ramping, seringkali kurang dari 2 cm. Untuk mencapai desain ini, ultrabook menggunakan material premium seperti aluminium atau magnesium alloy, yang tidak hanya ringan tetapi juga kokoh.
2. Performa dan Spesifikasi
Meskipun ukurannya lebih kecil, ultrabook modern tidak kalah bertenaga. Namun, ada perbedaan dalam pendekatan performa.
Laptop Biasa
Kategori ini sangat luas. Laptop biasa bisa ditenagai oleh berbagai jenis prosesor, mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Beberapa model bahkan dilengkapi dengan kartu grafis diskrit (dedicated GPU) yang kuat, membuatnya ideal untuk gaming atau pekerjaan berat seperti editing video dan desain 3D.
Sistem pendingin yang lebih besar memungkinkan prosesor dan GPU bekerja pada performa puncak untuk waktu yang lebih lama tanpa overheating.