CIREBON, RAKCER.ID – Tidur nyenyak adalah kebutuhan penting bagi tumbuh kembang anak.
Namun, tidak sedikit orang tua yang dibuat pusing ketika si kecil tiba-tiba tantrum menjelang waktu tidur.
Menangis keras, menjerit, bahkan melempar barang bisa menjadi tanda ia sedang kelelahan sekaligus kesulitan menenangkan diri.
Baca Juga:Tidur Nyenyak Sebelum Jam 11 Malam, Kunci Anak Bertubuh Tinggi IdealAnak Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Saatnya Coba Sleep Training
Nah, jangan buru-buru panik, ya! Ada beberapa cara yang bisa membantu mengatasi tantrum anak sebelum tidur dengan lebih efektif.
Mengapa Anak Tantrum Sebelum Tidur?
Tantrum menjelang tidur biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Kelelahan fisik setelah beraktivitas seharian.
Stimulasi berlebihan dari gadget atau tontonan sebelum tidur.Perasaan cemas atau takut saat harus berpisah dengan orang tua di waktu tidur.
2. Kurangnya rutinitas tidur yang konsisten.
Dengan memahami penyebabnya, Bunda bisa lebih tenang menghadapi dan mencari solusi yang tepat.
Tips Mengatasi Tantrum Anak Sebelum Tidur
Berikut beberapa tips yang bisa Ibu coba untuk menatisipasi saat anak mulai tantrum jika ingin tidur:
1. Buat Rutinitas Tidur yang Konsisten
Anak membutuhkan kebiasaan yang teratur. Cobalah untuk menentukan jam tidur yang sama setiap malam.
Lakukan aktivitas menenangkan seperti membaca buku dongeng, mendengarkan musik lembut, atau membacakan doa sebelum tidur. Rutinitas ini akan membuat anak merasa aman dan siap untuk tidur.
2. Batasi Gadget Sebelum Tidur
Baca Juga:5 Manfaat Ajaib Aktivitas Outdoor untuk Anak yang Jarang Diketahui Orang TuaJarang Orang Tua Tahu! Polusi Udara Bisa Picu Stunting pada Anak, Ini Penjelasannya
Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu hormon melatonin yang berfungsi mengatur rasa kantuk.
Sebaiknya, hentikan penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur. Ajak anak beralih ke aktivitas lain yang lebih rileks, seperti menggambar atau bercerita.
3. Ajarkan Anak Mengekspresikan Emosinya
Tantrum sering terjadi karena anak belum bisa mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.
Ibu bisa melatih anak mengatakan, “Aku capek” atau “Aku ingin ditemani” daripada menangis keras. Dengan cara ini, anak belajar menyalurkan emosinya dengan lebih sehat.
4. Ciptakan Suasana Kamar yang Nyaman
Pastikan kamar tidur anak tidak terlalu terang, tidak terlalu berisik, dan memiliki suhu yang pas.
Aroma lembut dari minyak esensial atau pelukan hangat juga bisa membantu anak merasa lebih tenang sebelum tidur.