CIREBON, RAKCER.ID – Salah satu tantangan terbesar orang tua di fase tumbuh kembang anak adalah toilet training.
Melatih si kecil agar bisa buang air di kamar mandi sendiri memang butuh kesabaran ekstra.
Tidak sedikit orang tua merasa kewalahan, apalagi kalau anak menolak atau justru sering “kecolongan”.
Baca Juga:Tidur Nyenyak Sebelum Jam 11 Malam, Kunci Anak Bertubuh Tinggi IdealAnak Sering Terbangun Tengah Malam? Mungkin Saatnya Coba Sleep Training
Padahal, toilet training sangat penting untuk membentuk kemandirian anak sejak dini.
Kalau dilakukan dengan cara yang tepat, prosesnya bisa jadi lebih menyenangkan, baik bagi anak maupun orang tua.
Kapan Waktu yang Tepat Memulai Toilet Training?
Setiap anak punya waktunya sendiri. Namun, biasanya anak mulai siap toilet training di usia 18 bulan hingga 3 tahun. Tanda-tanda anak siap antara lain:
1. Bisa duduk atau berdiri dengan stabil.
2. Popok mulai sering kering lebih dari 2 jam.
3. Menunjukkan ketidaknyamanan saat popoknya basah.
4. Bisa memahami instruksi sederhana.
5. Kalau tanda-tanda ini sudah muncul, orang tua bisa mulai memperkenalkan toilet training.
Tips Efektif Melatih Toilet Training Anak
Tips efektif yang bisa Ibu coba untuk melatih anak secara mandiri untuk ke toilet, diantaranya:
1. Kenalkan dengan Positif
Jangan buru-buru atau memaksa. Mulailah dengan mengajak anak melihat dan mengenal toilet. Bisa dengan buku bergambar atau mainan edukatif.
2. Gunakan Peralatan yang Nyaman
Pilih pispot anak atau dudukan toilet kecil yang sesuai ukurannya. Rasa nyaman bikin anak lebih percaya diri.
3. Buat Rutinitas
Baca Juga:5 Manfaat Ajaib Aktivitas Outdoor untuk Anak yang Jarang Diketahui Orang TuaJarang Orang Tua Tahu! Polusi Udara Bisa Picu Stunting pada Anak, Ini Penjelasannya
Ajak anak ke toilet di waktu-waktu tertentu, misalnya setelah bangun tidur, setelah makan, atau sebelum tidur malam. Rutinitas akan membantu anak terbiasa.
4. Berikan Contoh
Anak belajar dari melihat. Jangan ragu memberi contoh atau menceritakan proses sederhana buang air di toilet.
5. Berikan Pujian dan Apresiasi
Setiap keberhasilan, sekecil apa pun, layak diapresiasi. Misalnya dengan tepuk tangan, pelukan, atau kata-kata positif.
6. Sabar dengan Kecolongan
Kalau anak masih sering ngompol, jangan dimarahi. Anggap sebagai bagian dari proses belajar. Semakin santai orang tua, semakin cepat anak merasa nyaman.
Kesalahan yang Harus Dihindari:
1. Memaksa Anak: Justru membuat anak trauma dan menolak toilet.