CIREBON, RAKCER.ID – Banyak orang mengira anak dari keluarga berada akan lebih mudah sukses.
Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Sebagian justru tumbuh tanpa kemandirian yang kuat.
Salah satu penyebabnya adalah pola asuh yang terlalu melindungi. Ketika kebutuhan anak selalu dipenuhi tanpa proses belajar, mereka jadi kurang terbiasa mengambil keputusan atau menghadapi risiko sendiri.
Baca Juga:5 Kesalahan Orang Tua yang Diam-Diam Menghambat Kemandirian Anak7 Cara Melatih Anak Mandiri Sejak Dini, 7 Tips Praktis untuk Orang Tua
Mengutip Business Insider, banyak orang tua justru terjebak dalam pola asuh ini. Padahal, pelajaran hidup justru sering muncul dari situasi yang tidak nyaman.
Selain itu, menurut Neuroscience News, ketika anak diberi kesempatan mengerjakan tugas-tugas sederhana, campur tangan orang tua bisa berkurang hingga 50%. Hasilnya, anak lebih mandiri dan punya daya tahan emosional yang kuat.
Ternyata Anak Butuh Tantangan untuk Tumbuh Mandiri
Hidup dalam kenyamanan memang menyenangkan, tapi terlalu nyaman bisa menghambat perkembangan. Jika segala hal selalu tersedia, anak tidak terbiasa berusaha mendapatkannya.
Tantangan justru penting untuk melatih daya juang dan berpikir kritis. Lewat pengalaman sulit, anak belajar bertanggung jawab atas pilihan serta tindakannya.
Kemandirian sendiri tidak terbentuk dalam semalam, melainkan melalui proses jatuh bangun. Anak yang terbiasa menghadapi masalah sendiri akan tumbuh lebih percaya diri dan tangguh.
Kesalahan Pola Asuh yang Membuat Anak Kaya Sulit Mandiri
Ternyata kesalahan berikut ini pola asuh yang kurang tepat sehingga sulit untuk mandiri, yakni:
1. Terlalu Padat Menjadwalkan Kegiatan Anak
Banyak orang tua sukses merasa perlu mengoptimalkan masa depan anak dengan jadwal padat: les akademik, kursus, hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Baca Juga:Prinsip Parenting Islami, 5 Cara Mendidik Anak Sejak Dini Agar Berkarakter Baik12 Prinsip Parenting untuk Membentuk Karakter Positif Anak
Namun, cara ini sering mengabaikan minat alami anak. Tanpa waktu luang, mereka kehilangan kesempatan untuk bermain bebas, bereksplorasi, dan menemukan jati diri.
Akibatnya, anak tumbuh menjadi pribadi yang hanya bergerak berdasarkan arahan, bukan dorongan dari dirinya sendiri.
2. Terlalu Mengatur Motivasi Anak
Orang tua sering menjadi sumber utama motivasi anak. Tapi motivasi dari luar sifatnya tidak bertahan lama.
Lebih baik, bantu anak menemukan alasan pribadi di balik tindakannya. Misalnya, tanyakan apa yang membuat mereka tertarik pada bidang tertentu.