Perbedaan Glider Parenting dan Helicopter Parenting
Agar lebih mudah dipahami, berikut perbedaan utama kedua pola asuh ini:
Gaya Pengasuhan
Helicopter: selalu mengawasi dari dekat, bahkan mengambil alih keputusan anak.
Glider: mengawasi dari jarak aman, memberi ruang anak untuk mandiri.
Respons terhadap Kegagalan
Helicopter: mencegah anak gagal dengan menyelesaikan masalah untuknya.
Glider: memberi kesempatan anak mencoba, lalu membantu jika benar-benar dibutuhkan.
Baca Juga:7 Kesalahan Pola Asuh yang Bisa Membuat Anak Jadi Insecure4 Kesalahan Pola Asuh yang Bisa Membuat Anak Kaya Sulit Mandiri
Dampak pada Anak
Helicopter: anak tumbuh kurang mandiri dan bergantung pada orang tua.
Glider: anak lebih mandiri, percaya diri, dan kritis.
Peran Orang Tua
Helicopter: berperan sebagai pengendali penuh.
Glider: lebih sebagai pendukung dan pelindung saat diperlukan.
Baik helicopter parenting maupun glider parenting lahir dari rasa cinta orang tua pada anak. Namun, terlalu protektif justru bisa menghambat perkembangan anak.
Dengan menerapkan glider parenting, orang tua tetap bisa memberikan rasa aman tanpa harus mengatur segalanya. Anak pun akan tumbuh lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup.