1. Tentukan Niche
Jangan mencoba mempromosikan semua jenis produk. Fokuslah pada satu atau dua Niche yang Anda kuasai dan sukai. Hal ini akan membuat audiens Anda lebih percaya pada barang yang Anda rekomendasikan. Contoh Niche populer:
- Fashion dan Aksesoris
- Makanan dan Minuman
- Skincare dan kecantikan
- Gadget dan elektronik
- Perlengkapan rumah tangga
2. Riset Produk dengan Teliti
Jangan asal pilih produk. Lakukan riset mendalam. Pilih produk yang memiliki rating bagus, ulasan positif, dan komisi yang menarik. Cek juga apakah produk tersebut sedang tren.
3. Buat Konten yang Jujur dan Autentik
Penonton TikTok sangat menyukai konten yang jujur dan apa adanya. Buatlah video review produk seolah Anda sedang merekomendasikan produk itu kepada teman dekat.
Baca Juga:Fenomena Cancel Culture di Indonesia: Dampak dan Cara MengatasiMengenal Lebih Jauh tentang Fitur dan Cara Kerja Microfoft Team
Tunjukkan keunggulan dan manfaat produk secara nyata, sebutkan juga kekurangannya. Konten yang jujur akan membangun kepercayaan audiens.
4. Gunakan Berbagai Format Konten
Variasikan konten Anda. Jangan hanya membuat video review, coba juga untuk membuat:
- Video tutorial penggunaan produk
- “Storytelling” tentang bagaimana produk tersebut memecahkan masalah Anda.
- Video “Before and After” yang menunjukkan hasil nyata.
- Video gabungan (Stitch) atau duet dengan konten produk yang sedang viral.
5. Ajak Interaksi Audiens dan Gunakan CTA yang Jelas
Di akhir video, selalu sertakan “Call-to-Action” (CTA) yang jelas. Ajak penonton untuk klik keranjang kuning atau mengunjungi profil Anda. Contohnya, Kalau suka produknya, langsung cek keranjang kuning di bawah, ya!” Atau “Link produk ada di profil, jangan sampai kehabisan”
Tips Tambahan
Konsisten mengunggah konten: karena Algoritma TikTok menyukai akun yang aktif. Usahakan untuk mengunggah video secara konsisten, setidaknya 1-2 video perhari.
Selalu pantau tren yang sedang viral, baik musik, hashtag, atau format video. Memanfaatkan tren bisa membantu video Anda mendapatkan jangkauan yang lebih luas.
Gunakan fitur analitik di akun bisnis Anda untuk menganalisa performa video. Pelajari video mana yang paling banyak ditonton, berapa lama rata-rata durasi tonton, dan darimana audiens Anda berasal. Gunakan data ini untuk membuat konten yang lebih baik lagi.