Banjir Informasi yang Tidak Terstruktur
Anak-anak terpapar pada ribut meme, fakta acak, dan berita viral tanpa konteks atau verifikasi. Ini membingungkan otak yang sedang belajar membedakan informasi yang valid dan menyusunnya menjadi pengetahuan yang Koheren.
Kurangnya Stimulasi Otak yang Tepat
Berjam-jam menatap layar menggantikan aktivitas yang penting untuk perkembangan otak, seperti bermain kreatif, berolahraga, membaca buku, atau berinteraksi sosial secara langsung.
Kegiatan-kegiatan ini menstimulasi area otak yang berbeda, termasuk yang bertanggung jawab untuk memori, pemecahan masalah, dan empati.
Baca Juga:Dunia Maya vs Dunia Nyata: Memahami Dampak Identitas Digital yang Berbeda dari Kehidupan AsliPanduan Lengkap Membangun Personal Branding di Media Sosial
Solusi dan Langkah Pencegahan
Mencegah brain rot bukan berarti melarang total Penggunaan media sosial, melainkan mengelolanya dengan bijak. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh orang tua dan pendidik:
Batasan Waktu Layar yang Jelas
Tentukan batasan waktu layar (screen time) harian yang realistis untuk penggunaan media sosial dan hiburan digital. Pastikan anak-anak juga memiliki waktu untuk aktivitas lain.
Dorong Aktivitas “Offline“
Ajak anak-anak untuk melakukan kegiatan yang menstimulasi otak secara langsung, seperti bermain teka-teki, membaca buku, menggambar, bermain musik, atau berinteraksi dengan alam.
Edukasi dan Diskusi Terbuka
Ajak anak-anak berdiskusi tentang cara kerja media sosial, bahaya berita palsu, dan pentingnya berpikir kritis. Banyu mereka memahami perbedaan antara konten yang informatif dan yang hanya untuk hiburan
Jadilah Contoh yang Baik
Anak-anak sering meniru kebiasaan orang tuanya. Kurangi penggunaan ponsel di depan anak dan tunjukkan bahwa ada kehidupan yang menarik di luar layar
Gunakan Teknologi untuk Belajar
Alihkan Penggunaan media sosial dari hiburan semata ke alat yang produktif. Arahkan anak untuk menggunakan internet untuk mencari informasi, belajar hal baru, atau mengikuti kursus daring yang bermanfaat.
Brain rot adalah tantangan baru di era digital, tetapi dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, kita bisa melindungi anak-anak dari dampak negatifnya.
Baca Juga:Mengenal Istilah FOMO: Ketakutan Tertinggal yang Membayangi Generasi Masa KiniGuru Wajib Tahu! Inilah 5 Media Sosial Sebagai Alat Pembelajaran yang Efektif
Membangun lingkungan yang seimbang antara dunia digital dan kehidupan nyata adalah kunci untuk memastikan otak mereka berkembang secara optimal dan siap menghadapi masa depan dengan kemampuan berpikir yang kuat. (*)