4 Cara Pola Asuh Responsif Membuat Anak Tumbuh Sehat

4 Cara Pola Asuh Responsif Membuat Anak Tumbuh Sehat
Pola Asuh Responsif. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Meski begitu, dr. Ian Paul, profesor pediatri di Penn State College of Medicine, mengingatkan bahwa intervensi penelitian berhenti saat anak berusia 2 tahun. Karena itu, efek baiknya berkurang ketika anak mencapai usia sekolah, mengingat banyaknya faktor lingkungan yang memengaruhi obesitas.

Mengapa Pola Asuh Responsif Penting?

Selain menurunkan risiko obesitas, pola asuh responsif juga membantu anak dalam banyak aspek perkembangan:

1. Mendukung regulasi emosi

Anak belajar mengenali dan mengelola perasaan dengan sehat.

2. Membangun rasa aman dan percaya diri

Anak merasa didengar dan dihargai.

3. Menciptakan kebiasaan sehat

Mulai dari tidur cukup, pola makan teratur, hingga aktivitas bermain yang seimbang.

4. Menumbuhkan disiplin positif

Baca Juga:Me Time Bukan Egois, Inilah Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri bagi Orang TuaMembacakan Buku Sejak Bayi Bikin Anak Cepat Bicara, Hindari Gadget Ya Dulu!

Aturan tetap ada, tetapi diterapkan dengan cara adil dan mendukung, bukan menekan.

Pola asuh responsif bukan hanya soal memberi makanan sehat, tetapi juga tentang memahami kebutuhan emosional dan fisik anak.

Dengan merespons secara hangat, konsisten, dan penuh empati, orang tua membantu anak membangun fondasi tumbuh kembang yang sehat baik secara fisik maupun emosional.

Meski manfaat jangka panjang bisa berkurang tanpa pendampingan berkelanjutan, pola asuh responsif tetap menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah obesitas dan membangun hubungan yang positif antara orang tua dan anak.

0 Komentar